Israel Umumkan Tak Akan Buka Perlintasan Rafah, Hamas Sebut Pelanggaran Perjanjian Gencatan Senjata

Minggu 19-10-2025,18:09 WIB
Reporter : Putri Rania Abida*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Perlintasan Rafah tidak akan dibuka hingga pemberitahuan lebih lanjut dari pihak Israel.

Padahal, Kedutaan Besar Palestina di Kairo sempat menyatakan bahwa perlintasan Rafah akan dibuka pada hari Senin, 20 Oktober 2025 esok hari.

“Perdana Menteri Netanyahu telah memerintahkan agar perbatasan Rafah tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut,” jelas kantor perdana menteri Israel 

“Pembukaan kembali penyeberangan akan dipertimbangkan berdasarkan sejauh apa Hamas memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan sandera yang tewas, serta dalam melaksanakan kesepakatan gencatan senjata,” tambahnya. 

Perlintasan Rafah merupakan satu-satunya lintasan yang tidak dikuasai Israel sebelum perang meletus pada 7 Oktober 2023. Namun, perlintasan Rafah ditutup pada 7 Mei 2024 akibat operasi militer Israel di Rafah.

BACA JUGA:Hamas Berjanji Kembalikan Jenazah Para Sandera, Mengaku Kesulitan Karena Sebagian Tertimbun Puing-Puing Gaza

Penutupan itu berakibat pada semakin susahnya bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Palestina.

Melansir media CNN, perlintasan Rafah sebelumnya sempat dijadwalkan kembali dibuka pada Rabu, 15 Oktober 2025 sebagai bentuk implementasi kesepakatan gencatan senjata.

Namun, Badan Koordinasi Pemerintah Israel di Wilayah Palestina (COGAT) menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan tidak akan disalurkan melalui perlintasan Rafah. Mereka berdalih bahwa hal tersebut tidak disepakati pada tahap negosiasi manapun.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyebut bahwa pembukaan Rafah akan bergantung pada bagaimana Hamas memenuhi perannya dalam gencatan senjata.

BACA JUGA:Hamas Bentrok dengan Kelompok Bersenjata Dogmush di Kota Gaza, Trump Minta Keamanan Dipulihkan


Truk-truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza ketika Israel sedang bersiap untuk membuka kembali perlintasan Rafah.--Bashar TALEB / AFP

Sebelumnya, Israel sempat geram akibat keterlambatan Hamas dalam mengembalikan jenazah sandera.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas, seharusnya Hamas mengembalikan seluruh sandera pada hari Senin, 13 Oktober 2025.

Namun, Hamas mengalami kesulitan evakuasi jenazah sandera karena kondisi Gaza yang porak-poranda. Hamas baru mengembalikan 12 dari total 28 jenazah sandera yang dijanjikan.

Kategori :