HARIAN DISWAY - Di antara beragam aliran seni bela diri tradisional Tiongkok, Bagua Zhang atau Eight-Diagram Palm menempati posisi istimewa.
Dikenal karena gerakannya yang lincah, mengalir, dan sarat makna filosofis, seni bela diri itu telah menjadi warisan budaya.
Tidak semata tentang ilmu bertarung. Tetapi juga mencerminkan kedalaman ajaran filsafat kuno Tiongkok.
Bagua Zhang memiliki banyak sebutan lain. Seperti Youshen Bagua (roving eight-diagram), Longxing Bagua (dragon-shaped eight-diagram), Xingyi Bagua (Xingyi eight-diagram Chuan), hingga Yinyang Bapan Zhang (positive-negative eight-plate palm).
BACA JUGA:Ragam Perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur di Asia
BACA JUGA:Legenda di Balik Festival Pertengahan Musim Gugur dan Kue Bulan
Setiap sebutan mencerminkan variasi gaya, teknik, serta filosofi yang berkembang di berbagai wilayah dan generasi.
Asal-usul dan Perkembangan
Asal-usul Bagua Zhang masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan praktisi bela diri. Beberapa kisah menyebut bahwa aliran itu lahir dari kelompok-kelompok anti-Dinasti Qing.
Bagua Zhang, seni bela diri sebagai warisan turun-temurun Tiongkok.-@goldenflowercenter-Instagram
Mereka mengembangkan teknik bertarung rahasia untuk melawan kekuasaan. Namun, versi lain menyatakan bahwa Bagua Zhang diciptakan oleh dua pendeta Tao: Bi Yun dan Jing Yun.
Mereka mengembangkan teknik beladiri itu di Gunung Emei, Provinsi Sichuan, pada akhir Dinasti Ming hingga awal Dinasti Qing.
BACA JUGA:5 Permainan Tradisional yang Bisa Jadi Aktivitas Seru Bareng Teman
BACA JUGA:Solusi Fengshui Rumah Tusuk Sate dan Rumah Ekor Tikus
Terlepas dari versi mana yang benar, seni bela diri itu telah diwariskan secara turun-temurun. Hingga mencapai generasi kesembilan para praktisinya.
Kini, sebagian besar pendekar Bagua Zhang dapat ditemukan di Provinsi Hebei. Itu merupakan salah satu pusat penting perkembangan seni bela diri Tiongkok.