Utang Tembus Rp 9.138 Triliun, Menkeu Purbaya Siapkan Strategi Tekan Defisit Lewat Pertumbuhan Riil

Selasa 28-10-2025,10:36 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY — Utang pemerintah Indonesia kembali menembus angka psikologis baru. Menurut data resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu),  posisi utang negara telah mencapai Rp 9.138,05 triliun per 25 Juni 2025.

Namun, alih-alih menekan belanja atau menarik pinjaman baru, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan strategi pemerintah justru berfokus pada mendorong pertumbuhan sektor riil dan memperkuat basis penerimaan pajak.

BACA JUGA:Gaya Purbaya Yudhi Sadewa

BACA JUGA:Purbaya Nyatakan Tak Akan Rampas Barang Bekas Milik Pedagang: Saya Fokus di Pelabuhan

“Strategi utama kami adalah memastikan anggaran belanja negara tepat sasaran, tepat waktu, dan menggerakkan sektor riil, sehingga memberikan dampak optimal terhadap perekonomian nasional,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.

Menurut Purbaya, cara terbaik mengendalikan utang bukan semata dengan menekan pengeluaran, melainkan memperbesar pendapatan negara lewat pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan sehat.

“Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat, pajak juga akan meningkat, dan defisit bisa ditekan dari situ,” tegasnya.

Purbaya menjelaskan, percepatan pertumbuhan ekonomi akan menjadi kunci utama memperbaiki rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekaligus meningkatkan rasio pajak terhadap PDB (tax ratio to GDP) dalam jangka menengah.

BACA JUGA:Hoaks Pegawai Bea Cukai di Starbucks, Purbaya: Saya Dikibulin!

BACA JUGA:Purbaya Tegas, Tak Ada Perlindungan bagi Pegawai Bea Cukai yang Terlibat Kasus Hukum

Ia memperkirakan, perbaikan di sektor riil dan optimalisasi penerimaan pajak dapat meningkatkan tax ratio sekitar 0,5% hingga 1%, yang berarti tambahan penerimaan minimal Rp 100 triliun per tahun.

“Kalau sektor riil berjalan bagus seperti yang saya desain, beberapa bulan ke depan tax ratio bisa naik hampir setengah (0,5%) sampai 1%. Itu hubungannya dengan minimal Rp 100 triliun,” jelasnya.

Purbaya menilai, peningkatan tax ratio ini akan menjadi bantalan fiskal penting untuk menekan defisit anggaran dan memperbaiki profil utang negara, yang kini berada di kisaran 38% terhadap PDB.

BACA JUGA:Purbaya Gandeng Hacker Lulusan Rusia, Perbaiki Sistem Coretax yang Bermasalah

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Rekrut Para Hacker Lokal Perbaiki Sistem Coretax: Mereka Jago Banget!

Kategori :