Kisah Pembunuhan Dosen Cantik di Jambi: Korban Merasa Diporoti

Selasa 04-11-2025,07:33 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Polisi Bunuh Polisi di Gili Trawangan, NTB: Misteri Waktu Sejam 35 Menit

Kondisi itu lama-lama membuat Erni merasa diporoti Waldi. Erni pun memutus hubungan pacaran. Juga, ada dialog Erni kepada Waldi, seperti ditirukan Natalena, begini:

”Kamu ini playboy. Kamu ini punya pacar banyak. Aku ini gak naksir kamu. Gak suka sama kamu kalau kamu bukan polisi. Lantaran kamu polisi aja aku suka sama kamu.”

Dilanjut: ”Kamu ganteng juga enggak. Malah kamu ini miskin. Sering minta duit ke aku.”

Dari dialog itu, jelas bahwa Erni merasa dimanfaatkan Waldi. Perbedaan usia mereka juga jauh, lima belas tahun Erni lebih tua. Sebagai dosen, tentu Erni paham bahwa hubungan asmara mereka tidak sehat. Entah, bagaimana awalnya mereka bisa pacaran. Belum diungkap penyidik. Namun, Erni memutus hubungan.

Menanggapi itu, Waldi marah. Waldi mengaku ke penyidik, dirinya tahu belakangan ini Erni punya pacar baru. Dan, Waldi terus mendesak Erni agar mereka rujuk. Itulah sumber cekcok. Berkepanjangan. Berhari-hari. 

Kamis pagi, 30 Oktober 2025, Waldi mendatangi rumah Erni di Perumahan Al-Kausar Residence, Blok A 06, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi. Saat itulah Waldi mengenakan wig gondrong. 

Ia terpantau kamera CCTV dari sudut pandang atas. Ia tahu bahwa kedatangannya terpantau CCTV. Maka, ia sengaja memamerkan penyamarannya, dengan mondar-mandir berwig. Kedatangan Waldi itu juga dilihat tetangga, yang dimintai keterangan polisi dan mengatakan, ada laki-laki berambut gondrong di situ saat itu.

Waldi bertemu Erni. Sangat mungkin saat itu korban curiga dengan penampilan wig Waldi. Mungkin korban sudah merasa dia dalam bahaya. Waldi cepat bergerak. Kronologi pembunuhan belum diungkap detail oleh penyidik. Itu akan teruji di rekonstruksi, kelak.

Tapi, terbukti dari pemeriksaan mayat bahwa korban diperkosa sebelum dibunuh. Bekas sperma ditemukan di celana dalam korban. Juga, ada lebam di belakang kepala korban berukuran 13 x 10 sentimeter, membengkak lebih dari 1 sentimeter. Luka yang parah. Ada lebam dan luka akibat benda tajam di bahu kiri dan kanan. Juga, ada cekikan. 

Seusai membunuh, Waldi mengambil harta korban. Antara lain, mobil Honda Jazz putih, motor Honda PCX keluaran terbaru, iPhone, dan aneka perhiasan emas. 

Sabtu, 1 November 2025, mayat korban ditemukan teman kerjanya. Sebab, Erni tidak masuk kerja tanpa kabar dua hari. HP Erni tidak bisa dihubungi. Maka, si teman mendatangi rumah Erni. Sepi. Pintu terkunci. Si teman beralih ke pintu belakang, terbuka, dimasukinya.

Teman menemukan tubuh Erni telentang di ranjang. Wajah Erni tertutup bantal. Kaki tertutup sarung. Setelah bantal disingkirkan, tampak wajah pucat mayat. Si teman melapor ke tetangga yang berdatangan. Warga lapor polisi.

Waldi ditangkap penyidik sehari kemudian, Minggu, 2 November 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Pelaku ditangkap di rumahnya di Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.

Tak jauh dari rumah pelaku, polisi menemukan mobil Honda Jazz milik korban. Di dalam mobil ditemukan tas berisi aneka perhiasan milik korban. Motor Honda juga ditemukan tak jauh dari situ. 

Salah satu bukti penting yang dimiliki polisi, isi komunikasi HP antara pelaku dan korban. Di situ terdata chat WA di antara mereka. Antara lain, pelaku mengancam korban. Belum terjelaskan, apakah pelaku sudah menghapus isi komunikasi itu atau bekasnya masih ada di HP.

Kategori :