TAN MALAKA lahir di Sumatera Barat pada 1897 dan dikenal sebagai sosok yang cerdas dan visioner. -ANRI-Historia id
Lahir di Sumatera Barat tahun 1897, Tan Malaka adalah sosok cerdas dan visioner. Ia pernah belajar di Belanda dan aktif memperjuangkan hak-hak rakyat jajahan di Eropa.
Lewat karya monumentalnya, Madilog (singkatan dari Materialisme, Dialektika, Logika), Tan Malaka memperkenalkan cara berpikir ilmiah dan progresif kepada bangsa Indonesia.
Tapi, ideologinya dianggap terlalu radikal dan membuat namanya sempat dihapus dari sejarah selama puluhan tahun. Padahal, ia dijuluki sebagai “Bapak Republik Indonesia” oleh beberapa sejarawan.
Tragisnya, ia wafat ditembak tanpa pengadilan pada 1949 karena dianggap pemberontak. Peristiwa terjadi hanya beberapa tahun setelah proklamasi.
BACA JUGA: 5 Pahlawan Anime yang Bisa Diteladani di Hari Pahlawan 2025
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia: Semua Mantan Presiden Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
3. Abdul Kadir
ABDUL KADIR Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan merupakan seorang tokoh asal Melawi, Kalimantan Barat. --Terasinfo.id
Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan merupakan seorang tokoh asal Melawi, Kalimantan Barat. Ia gigih menolak dominasi Belanda di tanah kelahirannya.
Abdul Kadir lahir di Sintang pada 1771. Ia adalah bangsawan lokal pada saat itu.
Belanda yang ingin memperluas pengaruhnya di wilayah Kalimantan mencoba memanfaatkan politik adu domba. Namun, sebagai kepala pemerintahan pada saat itu, Abdul Kadir berani memimpin perlawanan secara diam-diam untuk mempertahankan kedaulatan daerahnya.
Meskipun akhirnya ditangkap dan diasingkan, perjuangannya menjadi simbol perlawanan rakyat Kalimantan yang sering luput dari perhatian nasional.
BACA JUGA: Teatrikal Sejarah di Herockmob 2025, Hadirkan Kisah Pahlawan Madun, Arek Genteng Kali Surabaya
BACA JUGA: PP Muhammadiyah dan PBNU Dukung Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
4. Laksamana Malahayati