BACA JUGA:UNAIR Siapkan Mekanisme Baru Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2026, TKA Akan Jadi Kunci di Jalur SNBP
Atik juga menyoroti pentingnya keberadaan staf khusus yang menangani proposal permodalan. Menurutnya, tidak sedikit UMKM yang sebenarnya memiliki potensi besar. Tetapi kesulitan mengakses modal karena dokumen pembiayaan yang kurang tepat.
“Staf yang menangani proposal permodalan berperan memastikan perencanaan usaha tersusun dengan matang, terukur, dan sesuai standar bank. Tanpa dukungan administrasi yang baik, akses modal tetap menjadi hambatan utama,” jelasnya.
Melalui kolaborasi antara BPDP dan UNAIR, sesi itu menjadi penegas bahwa kemandirian UMKM tidak hanya bergantung pada kreativitas produk.
Tetapi juga pada kemampuan mereka membaca peluang permodalan, memanfaatkan teknologi digital, dan menyusun strategi bisnis yang kuat.
BACA JUGA:Unair Library Club Xpo: Catatan dari Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan
BACA JUGA:DATE 2K25, Kegiatan Pengenalan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UNAIR Berbasis Kekeluargaan
Ketua pelaksana, Akhmad Jayadi, memungkasi, “Kegiatan ini bukan akhir, tetapi awal dari pendampingan berkelanjutan. Kami ingin UMKM mampu mengoptimalkan hilirisasi dan melangkah menuju pasar global dengan percaya diri.”
Dengan fondasi pembiayaan yang lebih inklusif, literasi digital yang semakin matang, dan dukungan institusional yang kuat, UMKM Jawa Timur diharapkan semakin siap menghadapi persaingan global. Pun, mampu berdiri sebagai tulang punggung ekonomi daerah yang tangguh. (*)