Sementara itu, tabungan pendidikan di bank memiliki mekanisme pencairan yang lebih sederhana.
Dana dapat diambil ketika tenor berakhir atau berdasarkan persyaratan yang ditetapkan bank, sehingga prosesnya biasanya lebih mudah dan tidak serumit asuransi.
BACA JUGA: 5 Tips Menabung Harian yang Efektif, Rahasia Capai Cepat Tujuan Keuangan!
BACA JUGA: 7 Cara Menabung Emas dengan Aman dan Mudah untuk Masa Depan
4. Biaya yang Dikenakan
STRUKTUR BIAYA tiap layanan berbeda sehingga pengguna perlu menyesuaikan dengan kemampuan finansial pribadi. --iStock
Asuransi pendidikan umumnya memiliki biaya lebih banyak, seperti biaya administrasi, biaya akuisisi, dan biaya pengelolaan investasi.
Di sisi lain, tabungan pendidikan cenderung memiliki biaya yang jauh lebih ringan. Biasanya hanya terdapat biaya administrasi bank, sehingga beban biaya per bulannya lebih sederhana dan mudah diperhitungkan oleh nasabah.
5. Fleksibilitas
FLEKSIBILITAS produk memengaruhi kemudahan penyesuaian rencana sehingga perlu dipilih sesuai kondisi keuangan. --iStock
Asuransi pendidikan bukan pilihan yang fleksibel karena tidak disarankan untuk dihentikan di tengah jalan, penghentian prematur dapat merugikan dan mengurangi nilai manfaat.
Sebaliknya, tabungan pendidikan menawarkan fleksibilitas lebih tinggi. Nasabah dapat menyesuaikan setoran, memperpanjang tenor, atau bahkan menutup rekening sesuai kebutuhan, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan kondisi keuangan.
BACA JUGA: Polemik Pendidikan Gratis, Ini Alasan Bappenas terhadap Biaya Pendidikan Mahal
BACA JUGA: OJK Targetkan 50 Persen Perusahaan Asuransi Syariah Kembangkan Produk untuk Industri Halal pada 2027
Tidak ada pilihan yang benar atau salah ketika mempertimbangkan asuransi pendidikan ataupun tabungan pendidikan.
Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan, sehingga keputusan terbaik benar-benar bergantung pada tujuan keluarga, kemampuan finansial, serta seberapa besar toleransi terhadap risiko.