HARIAN DISWAY - Menyiapkan dana pendidikan menjadi perhatian banyak orang tua, tetapi masih banyak yang bingung memilih antara asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan.
Keduanya sering dianggap serupa karena sama-sama ditujukan untuk membantu persiapan biaya pendidikan di masa mendatang. Padahal mekanisme, manfaat, dan risikonya berbeda jauh.
Supaya tidak salah pilih, penting untuk memahami apa itu asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan terlebih dahulu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut asuransi pendidikan sebagai salah satu bentuk asuransi jiwa yang biasanya digabung dengan instrumen investasi.
BACA JUGA: 5 Tabungan Pendidikan Anak Bebas Biaya Admin, Cocok untuk Rencana Masa Depan
BACA JUGA: Sering Gagal Menabung? Ini 5 Kesalahan yang Menghambat Tabungan Bertambah
Contohnya seperti unit-link, sehingga memberikan dua manfaat sekaligus. Yaitu dana pendidikan dan proteksi jika orang tua mengalami risiko seperti meninggal dunia atau cacat tetap.
Mekanismenya adalah orang tua membayar premi secara berkala, kemudian dana akan dicairkan sesuai jadwal jenjang pendidikan anak atau saat terjadi risiko yang ditanggung.
Pilihan itu umumnya lebih sesuai bagi orang tua yang membutuhkan perlindungan sekaligus perencanaan dana pendidikan dalam satu layanan.
Sementara itu, tabungan pendidikan merupakan tabungan berjangka yang disiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak.
BACA JUGA: Jumlah Tabungan Ideal Ketika Menginjak Kepala Tiga
BACA JUGA: Mengenal Manfaat Menabung dan Rekomendasi Tempat Menabung yang Aman di 2025
Sistemnya cukup sederhana, yaitu nasabah menyetor dana setiap bulan, tanpa adanya perlindungan asuransi, dan perkembangan dana mengikuti suku bunga bank.
Tabungan pendidikan menjadi opsi yang lebih cocok bagi orang tua yang mengutamakan risiko rendah, stabilitas nilai simpanan, serta fleksibilitas dalam mengatur dana.
Setelah memahami pengertian keduanya, perbedaan antara asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan menjadi semakin jelas.