Rasa cemas yang terjadi terus-menerus akan membuat fisik dan mental menjadi lelah. Belum lagi remaja harus diterpa dengan realita kehidupan sehari-hari. Misalnya, masalah ekonomi, keluarga, bullying, kepercayaan diri, dan lain-lain.
BACA JUGA:Tak Ada Perlakuan Khusus, RSJ Menur Terima Caleg Depresi Akibat Kalah Pemilu
BACA JUGA:RSJ Menur Jatim Siap-siap Tampung Caleg Depresi Karena Gagal Terpilih
Saat terjadi hal seperti itu, uluran tangan orang lain sangat diperlukan. Namun, kepekaan terhadap kondisi diri sendiri juga tidak kalah penting. Terutama dalam mengelola masalah maupun merawat diri.
Supaya lebih sehat secara mental, Rayhan menyarankan supaya fokus memikirkan hal yang bisa dikendalikan, makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan olahraga.
“Yang terpenting adalah bagaimana cara memecahkan masalah ini supaya lebih baik. Sadari kondisi diri yang sedang tidak baik-baik saja. Tidak perlu memaksakan diri,” kata Rayhan. Apalagi, kadar seseorang dalam menjaga ketahanan mental berbeda-beda.
BACA JUGA:Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Direktur RSJ Menur Ingatkan Remaja Makin Rentan Depresi
BACA JUGA:6 Ide Kegiatan untuk Rayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025
Relaksasi, journaling, serta berkegiatan seni mampu membantu untuk menumpahkan emosi yang dimiliki daripada harus dipendam sendirian. Jika masalah kesehatan mental masih belum bisa teratasi, lakukan konseling.
Rayhan menyarankan untuk menggunakan layanan SEHATI Jatim. Layanan SEHATI Jatim merupakan bagian dari program prioritas Mental Wellness and Happiness Service (MWHS) di RS Jiwa Menur Surabaya.
Dr. Waritsah Sukarjiyah selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat menyampaikan bahwa program tersebut dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan jiwa dan mempermudah akses masyarakat dalam menggunakan layanan kesehatan jiwa.
BACA JUGA:Anggota DPR: Pemeriksaan Kesehatan Jiwa di Sekolah Dukung Ketahanan Mental Anak
BACA JUGA:The Southern Hotel Surabaya Rayakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
“Oleh karena itu, kami memohon kepada Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur untuk berkenan melaksanakan monitoring dan evaluasi kesiapan awal kegiatan layanan Sehati Jatim. Selanjutnya pada 2026 nanti rencananya akan di-launching Gubernur Jatim,” ucapnya.
Meski begitu, belum ada informasi pasti mengenai kapan layanan tersebut bisa digunakan. (*)