Perayaan dies natalis kali ini diselaraskan dengan tema Fit for Medicine. Rangkaiannya juga disemarakkan dengan aksi lari bersama komunitas Ikasmada Mlaku Mlayu Bareng (IM2B). Ada pula flashmob dan doorprize.
Di tengah padatnya aktivitas, masyarakat perlu selalu mengingat pentingnya menjaga kesehatan kulit. “Sebagai dokter kulit, kami membagikan science of the sport medicine, glow with the protection. Walaupun berolahraga, kulit harus terlindungi dari sengatan sinar matahari,” kata Marina Haroen, ketua pelaksana.
BACA JUGA:Terkejut Atas Pemberhentian Dekan FK Unair, Begini Pesan Mahfud Md untuk Rektor Unair Prof Nasih
BACA JUGA:Organisasi Dokter Kecam Pemecatan Dekan FK Unair Budi Santoso
Sinar matahari sebenarnya baik, tetapi sengatan sinar ultraviolet berpotensi mengganggu kesehatan kulit. Dalam kesempatan itu, Marina menjelaskan pentingnya menggunakan sunscreen.
Materi yang disampaikan mencakup penyakit kulit yang berhubungan dengan berolahraga dan pentingnya menggunakan sunscreen.
Marina berharap para peserta lebih aware pada kesehatan kulitnya setelah tahu cara-cara melindungi kulit dengan tepat. Hal itu juga disampaikan Meita Andini Pratamasari, pemateri pertama sharing session.
Meita memaparkan berbagai gejala sekaligus tindakan pencegahannya. Dia juga berbicara tentang manfaat olahraga.
BACA JUGA:Dekan FK Unair Yang Lantang Tolak Wacana Kemenkes soal Impor Dokter Asing Dipecat
"Meningkatkan kesehatan dan kebugaran, serta menjaga kesehatan mental. dan membuat tidur lebih berkualitas," paparnya.
“Bagi yang suka olahraga lari, umumnya terjadi gesekan antara baju dengan kulit. Ini bisa menimbulkan kemerahan. Paparan sinar matahari dan angin juga berpotensi menyebabkan iritasi,” imbuh Meita.
Dia pun menyarankan para penggemar olahraga untuk memakai jersey yang bahannya seamless, kainnya halus, dan mampu menyerap keringat. Selain itu, pemakaian sunscreen juga penting.
Utamanya, untuk menangkal sinar ultraviolet dan pelembab semacam vaseline petroleum jelly agar kulit tidak lecet. (*)