Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (99): Diplomasi Lewat Mainan

Minggu 30-11-2025,12:34 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Nah, siapa yang tidak tertarik mengoleksi boneka Labubu yang diproduksi Pop Mart itu. Labubu sudah menjadi salah satu ikon diplomasi budaya Tiongkok.


MAINAN SERI BEASTBOX yang diamati oleh Harian Disway (dua dari kiri) dan Tanzil Rahaman, jurnalis dari Bangladesh.-Dokumen Pribadi-

 

Hal itu juga tampak ketika kami mengunjungi kantor 52TOYS di Beijing, 25 November 2025.

52TOYS bukan nama asing di dunia art toys. Perusahaan itu berdiri pada 2015. Tumbuh dari industri kreatif yang mulai berkembang pesat di Tiongkok.

 

Arah bisnisnya jelas sejak awal: menghadirkan collectible toys yang tidak hanya lucu dipajang, tetapi juga punya karakter visual kuat dan daya tarik lintas usia. Pendekatan itu membawa 52TOYS bersaing dengan brand besar seperti Pop Mart. Juga membuka pasar baru yang menggabungkan budaya pop, seni, dan desain modern.

 

Di ruang display, sejarah perusahaan itu tersusun rapi dalam bentuk deretan seri koleksi. Misalnya, koleksi BeastBox. Mainan yang dapat berubah menjadi hewan/robot mekanik itu adalah wujud nyata visi 52TOYS. Yakni: sederhana, interaktif, dan menyenangkan.

 

Ada juga seri Panda Roll yang menampilkan sisi lain dari brand tersebut: lebih lembut dan imut. Fokusnya pada ekspresi dan bentuk yang menggemaskan. Koleksi itu memadukan unsur budaya Tiongkok dengan desain kontemporer yang mudah diterima pasar muda.

BACA JUGA:Penemuan Naskah Lengkap Tertua Kitab Lagu dari Dinasti Qin-Han di Nanchang, Tiongkok, Gegerkan Dunia Arkeologi

BACA JUGA:Festival Hanyi di Tiongkok, Tradisi Hangat untuk Mengenang Leluhur

 

Seri lain juga menunjukkan betapa perusahaan itu juga mengangkat kekayaan budaya Tiongkok. Misalnya, seri patung perunggu yang dibuat menyerupai koleksi museum kebudayaan. Figur-figur mitologi diwujudkan secara imut.

 

Kategori :