Macet 1 Kilometer, Tol Gratis, Kemenhub Disomasi
Pengendara bermotor tampak mulai berduyun-duyun kembali masuk ke Surabaya pasca mudik lebaran, Seperti tampak di belokan Cito menuju kota Surabaya 5 Mei 2022.-Boy Slamet-
SURABAYA, DISWAY.ID- PERTENGAHAN April lalu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji bakal menggratiskan tarif tol jika terjadi kemacetan lebih dari 1 kilometer dari pintu tol. Sudah banyak yang menagih janji itu, termasuk pengacara M. Sholeh.
Pengacara kondang Surabaya tersebut bahkan bakal mengirimkan somasi ke Menhub Senin (9/5). Entah sudah berapa kali ia mengirimkan somasi atau gugatan ke pemerintah. ”Wah, enggak kehitung. Yang jelas, mulai bupati, menteri, sampai tiga presiden. Yang belum cuma Sekjen PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa, Red),” ujarnya serius kemarin (5/5).
Bukan tidak mungkin Sholeh mengirimkan somasi atau gugatan ke Sekjen PBB. Tinggal menunggu saja, apa kasusnya.
Sholeh menyiapkan materi somasinya kemarin. Ia menyertakan bukti foto yang diambil di kemacetan pintu tol Sidoarjo Kota pada Selasa (3/5). Saat itu mobilnya tepat berada di papan penanda: pintu tol Sidoarjo kurang 1 kilometer lagi.
Rencana somasi tersebut sudah disebar di akun media sosialnya. Pro-kontra mulai muncul. Beberapa mempermasalahkan somasi itu. Kata netizen, untuk membayar Rp 9 ribu, mengapa sampai somasi.
Sholeh memaklumi pro-kontra itu. Namun, ia menegaskan bahwa yang dipermasalahkan bukan besaran tarifnya. Ia menagih konsekuensi atas janji yang terlontar oleh seorang menteri. ”Ini bukan soal enggak mau bayar. Yang ngomong ini menteri, lho. Bukan ketua RT,” ucap alumnus Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, itu.
Sejak awal Sholeh juga memahami bahwa janji menteri tersebut sangat sulit terlaksana. Ia meyakini, pemerintah pasti tidak mau rugi. Terutama untuk tol antarkota. Misalnya, tol Jakarta–Surabaya yang tarifnya mencapai Rp 700 ribu.
Namun, janji sudah telanjur terucap. Menurutnya, janji pejabat publik harus direalisasikan dalam sebuah program. Bukan cuma omong kosong.
Nasi sudah menjadi bubur. Janji sudah dilanggar. Kemacetan di pintu tol hingga lebih dari 1 kilometer terjadi di mana-mana. Karena itu, salah satu poin somasi yang dilayangkan adalah meminta Menhub meminta maaf ke rakyat Indonesia. ”Harus minta maaf. Berapa ratus ribu orang yang dikecewakan atas janji itu?” ujarnya.
Arus balik mudik sudah terjadi. Kemacetan di pintu tol terulang. Selama janji itu belum dicabut, masyarakat bakal terus menagih ke menteri perhubungan. Karena itulah, Sholeh menganggap permintamaafan tersebut wajib dilakukan.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi sebenarnya sudah merespons tuntutan masyarakat pada puncak arus mudik 29 April lalu. Pembebasan sudah dilakukan di tol Palimanan.
Kendaraan dari Jakarta ke Semarang bisa langsung melaju tanpa berhenti di pintu tol tersebut. Transaksi dilakukan di Km 70 atau pintu tol Cikampek dan pintu keluar berikutnya, sesuai tujuan masing-masing.
Kewenangan diskresi menggratiskan tol diberikan ke pihak kepolisian. Jika kemacetan sudah tidak dapat dihindari, polisi bisa membuka pintu gerbang tol secara cuma-cuma.
Sholeh melihat konteks pembebasan tarif di pintu tol Palimanan tidak sinkron dengan janji Menhub. ”Janjinya jelas. Kalau macet sampai 1 kilometer, gratis,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: