SMA Sudah Siap PTM, SMP Surabaya Masih Ragu
Surabaya punya 224 madrasah di berbagai jenjang. Mereka saat ini masih dalam tahap minta izin kepada wali murid. Kata Amak, sebagian besar setuju PTM. Beberapa madrasah juga sudah melakukan asesmen. Bahkan sebelum lonjakan Covid-19 pada bulan Juni-Juli lalu.
Kasi Pesantren Kemenag Surabaya Abdul Hakim mengatakan, PTM di pesantren sudah dilakukan sejak Juni laluSebab, ada aturan khusus bagi pesantren. Yakni, seluruh santri tidak diperbolehkan keluar asrama. Sehingga, potensi tertularnya lebih kecil dibanding madrasah.
Lalu, bagaimana dengan beberapa santri yang terpapar covid-19 pada Juni lalu?
Meenurut Hakim, para santri tersebut bukan berasal dari pesantren. Melainkan dari lembaga kursus bahasa Arab. Bahkan, warga sekitar tidak menganggap tempat tersebut adalah pesantren. ”Jadi semua sudah clear. Alamatnya tidak saya kasih tahu biar tidak ramai lagi,” ujarnya.
Plt. Kabid Sekolah Menengah Dispendik Surabaya Tri Aji Nugroho masih dilema. Menurutnya, tidak mudah melaksanakan PTM. Sebab, ada tahap yang harus dilakukan. Misalnya, melaksanakan asesmen kesiapan sekolah. Bahkan, sekolah harus melaksanakan simulasi lebih dulu.
Dalam surat keputusan bersama empat menteri ditegaskan bahwa PTM didasarkan pada arahan pemerintah daerah masing-masing. Selain itu, siswa harus mendapat izin dari orang tua. ”Kami mendorong lembaga pendidikan menyiapkan sistem hybrid. Jangan sampai sekolah menyiapkan PTM tapi tidak menyiapkan daring,” ujarnya. (Mohamad Nur Khotib/Andre Bakhtiar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: