Zaman Adam Ditandai Munculnya Bahasa Manusia

Zaman Adam Ditandai Munculnya Bahasa Manusia

Harian Disway- DI tulisan seri keenam ini, kita mencoba mencermati munculnya bahasa. Pada ras manusia. Yang sangat jauh berbeda dengan binatang.

Salah satu perbedaan antara manusia dan binatang adalah pada akalnya. Manusia memiliki kecerdasan yang sangat jauh di atas binatang. Terlihat dari kinerja otaknya. Yang sangat canggih.

Meskipun, pepatah Arab mengatakan Al-insanu hayawanun nathiq”. Manusia adalah binatang yang bisa berpikir. Sebangsa binatang juga.

Demikian pula filsuf Yunani, Aristoteles. Berpendapat bahwa perbedaan antara manusia dan hewan adalah karena fungsi akalnya. Khususnya, yang terkait dengan bahasa. Yang berperan sentral membentuk peradaban manusia.

Tanpa bahasa yang canggih, tidak akan tercipta peradaban yang canggih. Dunia binatang tidak bisa mengalami kemajuan peradaban. Sebab, bahasanya tidak memuat ide-ide besar. Yang bisa membuat lompatan maju bagi peradabannya.

Berbeda dengan manusia. Yang memiliki imajinasi sangat luas. Dan, kemudian ingin mewujudkannya di dalam kehidupannya.

Proses dari imajinasi menjadi kenyataan itulah yang dijembatani oleh bahasa. Sebagai ekspresi bagi dirinya sendiri. Maupun sebagai komunikasi kepada pihak lainnya. Dengan beitu, terjadi kesamaan imajinasi kolektif. Yang menggerakkan perubahan. Untuk mewujudkan keinginan bersama. Mengubah peradaban.

Maka, munculnya peradaban manusia diasosiasikan dengan munculnya bahasa itu. Dari fase ”level binatang” yang berbahasa sederhana. Menjadi fase ”level manusia” yang berbahasa kompleks dan canggih.

Teori itu menginspirasi para pelacak sejarah peradaban di muka bumi. Bahwa, munculnya generasi manusia di planet ini seiring dengan munculnya bahasa manusia.

Adalah pakar bahasa dari Amerika Serikat, Noam Chomsky, yang punya pendapat itu. Di antara sekian banyak pakar bahasa lainnya yang berbeda pendapat.

Menariknya, Chomsky menggandeng seorang pakar permodelan komputer. Yakni, Robert Berwick. Mereka melakukan pelacakan bahasa ke masa lalu. Ribuan tahun. Bahkan, ratusan ribu tahun. Dengan melakukan permodelan terhadap ribuan bahasa manusia, yang masih eksis sekarang. Dituangkan ke dalam buku Why Only Us, Language and Evolution.

Metodenya mirip dengan pelacakan DNA. Yang menghasilkan jalur nenek moyang manusia. Bahwa, kita adalah keturunan dari bapak ibu kita. Sedangkan bapak ibu kita berasal dari kakek dan nenek. Kemudian, dari pasangan buyutnya. Dan seterusnya. Sampai nenek moyang yang pertama. Yakni, sepasang laki-laki dan perempuan. Yang disebut oleh kitab suci agama samawi sebagai Adam dan Hawa.

Dewasa ini, diketahui ada sekitar 7.000 bahasa manusia. Dari berbagai bangsa dan suku yang mendiami penjuru dunia. Para ahli bahasa mengelompokkannya ke dalam rumpun-rumpun bahasa. Di berbagai kawasan benua yang berbeda.

Setiap dialek atau logat bahasa menjadi ciri bagi penggunanya. Dan bisa menunjukkan, dari daerah mana mereka berasal. Itu memberikan gambaran bahwa bahasa berkembang secara perlahan. Dan mengalami variasi kata serta kalimat, seiring dengan penyebarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: