Tetap Nguwongke pada Waria Lansia

Tetap Nguwongke pada Waria Lansia

Seperti ’’profesi’’ lain, para waria pun bisa masuk usia lansia. Saat senja menjelang, pekerjaan pun menghilang. Maka, salah satu cara bertahan adalah dengan tetap menjalin hubungan dengan kawan-kawan seperjuangan.

SABTU siang (9/10) itu, para waria menampakkan diri di muka publik. Mereka menciptakan “panggung” yang teduh dalam gazebo. Semua mata tertuju pada mereka. Kawan waria berjoget, bernyanyi, bersenda gurau.

Mereka menikmati hari. 

Para waria berkumpul dalam rangka Program Waria Lansia Sejahtera. Ketika itu, tempatnya di Kebon Empring, Yogyakarta. Ini adalah salah satu program tahunan Pondok Pesantren Waria Al-Fatah. Biasanya, para waria lansia akan dikumpulkan tiap Jumat minggu terakhir. 

Mereka akan bermalam di pesantren. Setelah salat isya, mereka diberikan “siraman rohani”. Waria muslim dan non-muslim akan dipisah. Sabtu paginya, mereka melaksanakan senam pagi. 

Al-Fatah juga bekerja sama dengan klinik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. 

Selain itu, ada juga konseling bagi para waria lansia. Mereka bisa memilih materi. Seperti hukum, psikologi, kesehatan, dan agama. 

Program itu juga bertujuan memperluas pandangan waria lansia. Mereka kerap menerima kunjungan dari beberapa instansi yang diundang Al-Fatah. Selain itu, waria lansia juga diajar untuk lebih kreatif dengan belajar membatik, berkebun, dan bercocok tanam. 

Tiap tahun, Al-Fatah memang mengadakan acara di luar kegiatan beribadah. Rencananya, tahun depan program yang diselenggarakan adalah program usaha keluarga. Tujuannya, agar para waria bisa membentuk usaha-usaha baru. Sehingga, bisa bermanfaat dan mendorong penerimaan keluarganya. 

Selain makan bersama di acara itu, Al-Fatah berbagi doorprize bagi waria lansia. Hadiahnya ada banyak. Tapi, yang utama adalah kipas angin. Untuk merebut itu, waria lansia harus bisa menjawab pertanyaan atau tantangan dari MC. 

Pertanyaannya juga acak. Dari menyebut nama pembimbing waria lansia, nama waria yang sudah meninggal, hingga menirukan suara kuntilanak. 

Para waria begitu aktif dalam menjawab pertanyaan. Suasananya begitu menyenangkan. Bahkan, beberapa kali MC menenangkan para peserta. Saking hebohnya.

“Kesannya senang, bisa dapat ilmu dan berkumpul dengan teman-teman lansia. Harapannya program lansia lancar,” cerita salah satu waria lansia ketika ditanya oleh MC.

Dengan program itu, Al-Fatah memberdayakan dan meningkatkan kualitas kehidupan para waria lansia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: