Komnas KIPI Jamin Vaksinasi Anak Sangat Aman

Komnas KIPI Jamin Vaksinasi Anak Sangat Aman

PEMERINTAH melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) baru saja menerbitkan izin darurat pemakaian vaksin produksi Sinovac untuk anak-anak. Yakni khusus usia 6-11 tahun. Lalu, apakah vaksin memang aman disuntikkan kepada mereka?

Ketua Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof Hinky Hindra Irawan Satari menjamin keamanan vaksinasi tersebut. Produsen Sinovac telah menyetorkan hasil risetnya ke BPOM. Bahwa vaksin buatan mereka sudah teruji. Mampu memberi daya lindung yang cukup tinggi bagi anak-anak usia 6-11 tahun.

“Gejala pasca suntikan memang tergolong ringan dan sedang. Sama seperti yang dialami usia dewasa,” katanya kemarin (4/11). Di antaranya, 13 persen nyeri di area suntikan dan 16 persen nyeri biasa di bagian tubuh lain.

Syaratnya juga relatif sama. Kondisi anak harus dipastikan sehat sebelum mendapat suntikan vaksin. Namun, bagi anak yang punya komorbid atau pernah terpapar Covid-19 harus diperlakukan khusus.

Bagi yang punya komorbid memang butuh perhatian ekstra. Misalnya, penyakit bawaannya kambuh. Maka, tidak boleh langsung divaksin. Komorbidnya harus dikendalikan terlebih dulu. Kemudian disarankan konsultasi ke dokter terkait.

“Sampai benar-benar mereda. Baru bisa aman divaksin,” kata Hinky. Jadi, bagi yang punya komorbid lebih baik kontrol ke dokter. Menghindari kejadian fatal pasca vaksinasi. Lain lagi bagi yang pernah terpapar Covid-19. Syaratnya mudah. Minimal diberi jeda tiga bulan setelah dinyatakan negatif. Baru kemudian boleh divaksin.

Menurut Hinky, tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan. Hanya saja orang tua harus memberi dukungan secara psikis. Yakni dengan menciptakan situasi yang nyaman bagi si anak. Kalau perlu perbanyak konsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin A, vitamin D, dan Zink. Tanpa perlu mengonsumsi suplemen.

Ia menjelaskan daya lindung vaksin Sinovac terhadap anak bergantung pada besarnya dosis yang diberikan. Pada fase satu, dosis rendah mampu memberi daya lindung hingga 86,8 persen. Sedangkan untuk dosis menengah, perlindungannya sampai 100 persen. 

Pada fase dua, dosis rendah memberi daya lindung 93 hingga 98 persen. Dan dosis menengah memberi daya lindung sebesar 98 hingga 100 persen. “Kesimpulannya, vaksin dari Sinovac ini sangat aman dan bisa memberi daya lindung yang tinggi bagi anak-anak,” jelasnya.

Lalu, kapan vaksinasi anak rentang usia tersebut bakal digelar?

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril, vaksinasi anak usia 6-11 tahun digelar setelah ada instruksi langsung dari Kementerian Kesehatan. Sejauh ini ada syarat yang tak tertulis pelaksanaan vaksinasi anak-anak tersebut. 

Pertama, boleh dilaksanakan apabila cakupan vaksinasi umum dosis pertama sudah mencapai 70 persen. Kedua, cakupan vaksinasi lansia dosis pertama minimal mencapai 60 persen. Padahal, hingga saat ini cakupan vaksinasi umum dosis pertama Jatim masih 62,42 persen. Dan cakupan vaksinasi lansia baru 39,51 persen. 

Artinya, pelaksanaan vaksinasi anak bakal memakan waktu lama. Butuh 30 persen lagi cakupan vaksinasi dosis pertama untuk lansia. Sedangkan, ada sebanyak 8 juta lebih anak-anak pada rentang usia tersebut di Jatim. “Tapi syarat itu masih wacana. Belum tertulis. Terkait juknis waktu dan syaratnya, kita masih tunggu dari Kemenkes,” jelas Jibril.

Rencananya, vaksinasi anak-anak tersebut bakal melibatkan dinas pendidikan di kabupaten/kota masing-masing. Tempatnya bisa digelar di masing-masing sekolah atau puskesmas. Bahkan memungkinkan dengan mengadakan sentra vaksinasi khusus anak. “Tentu akan kami koordinasikan. Termasuk tentang sosialisasinya,” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: