Protes Sistem Royalti, Tompi Tinggalkan WAMI dan Gratiskan Lagu untuk Semua Panggung

Penyanyi sekaligus dokter Tompi resmi umumkan keluar dari WAMI serta bebaskan menggunakan lagunya di kafe dan ruang publik--Disway.id
HARIAN DISWAY - Penyanyi Teuku Adifitrian yang sekaligus Dokter atau Tompi, resmi mengundurkan diri dari keanggotaan Wahana Musik Indonesia (WAMI).
Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk kekecewaan terhadap kurangnya transparansi pembagian royalti oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Melalui unggahan di Instagram pada Kamis, 14 Agustus 2025. Tompi mengumumkan bahwa seluruh lagunya kini bebas digunakan tanpa membayar royalti hingga pemberitahuan lebih lanjut.
BACA JUGA:Klarifikasi LMKN: Lagu Indonesia Raya Tak Kena Royalti
“Silakan yang mau menyanyikan lagu-lagu saya di semua panggung pertunjukan, konser, kafe, mainkan. Saya enggak akan ngutip apa pun sampai pengumuman selanjutnya,” tulis dokter Tompi di laman Instagramnya.
Tompi mengambil Keputusan ini tidak secara mendadak, selama bertahun tahun ia telah menanyakan transparasi pembagian royalti kepada LMK, termasuk WAMI. Tapi tak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Tak hanya itu ia Juga, Bersama mendiang Glenn Fredly, berapa kali meminta penjelasan, namun menurutnya, penjelasan yang diberika justru membingungkan.
“Jawaban yang enggak masuk akal sehat saya dan semakin ke sini kok semakin kisruh aja. Jadi per kemarin saya sudah minta manajer saya @natalia_281 untuk keluar keanggotaan WAMI,” ujarnya.
BACA JUGA:Suara Burung pun Kena Royalti, LMKN Sarankan Pemilik Kafe Rekam Sendiri
Wahana Musik Indonesia merupakan salah satu LMK yang berperan mengelola dan menyalurkan royalti bagi para pencipta dan pemilik hak cipta lagu di Indonesia.
Namun, perdebatan soal transparansi dan akurasi distribusi royalti sudah lama menjadi sorotan di kalangan musisi, terutama setelah sejumlah artis senior menilai sistem yang berlaku belum optimal.
Langkah Tompi ini dinilai sebagai sinyal kuat bagi industri musik Indonesia untuk segera membenahi sistem royalti. Transparansi dianggap penting agar para pencipta lagu mendapatkan hak mereka secara adil dan sesuai peraturan.(*)
*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: