Arief Wisnu, Dirut Baru PDAM Surya Sembada

Arief Wisnu, Dirut Baru PDAM Surya Sembada

TUNTAS sudah rekrutmen direktur PDAM Suraya Sembada kemarin (17/11). Wali Kota Eri Cahyadi memilih tiga nama terbaik yang berhasil melewati proses rekrutmen selama lima bulan itu.

Mantan Dirut JX International (Jatim Expo) dan Dirut PT Loka Refractories Arief Wisnu Cahyono mendapat mandat sebagai direktur utama. Sementara itu, dua manajer senior (MS) PDAM naik pangkat jadi direktur.

MS Kelola Sistem Informasi dan Aset Properti Nanang Widyatmoko terpilih jadi direktur operasi (Dirops) dan Satuan Pengawas Internal (SPI) Agung Pribadhi menjabat direktur pelayanan (Diryan). Jika memungkinkan, mereka sudah bisa memimpin PDAM pekan ini.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat mengumumkan Direksi PDAM di Balai Kota kemarin (17/11). (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Harian Disway berkesempatan mewawancarai Arief Wisnu di Masjid Al Falah kemarin.

Kapan Anda tahu bahwa Wali Kota Eri Cahyadi memilih Anda?

Barusan. Baru kemarin dipanggil Pak Hebi (Kabag Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Surabaya) untuk tanda tangan kesanggupan mulai aktif bekerja. Mintanya Pak Wali kan dipercepat. Saya menyanggupi tanggal 19, hari Jumat.

Sebelumnya Anda memimpin BUMD Pemprov Jatim: JX International dan PT Loka Refractories. Keduanya tidak ada kaitannya dengan perusahaan air.  Mengapa kini tertarik jadi Dirut PDAM Surabaya?

Kalau soal daftar, saya pernah daftar sebelumnya. Tahun 2015. Waktu itu belum daftar Dirut. Masih daftar Dirops. Zaman sebelum Pak Mujiaman (Dirut PDAM Surya Sembada 2017–2020).  

Zaman Pak Mujiaman saya daftar Dirops lagi. Jadi, ini sudah yang ketiga. Ada dorongan dari beberapa kawan untuk ikut daftar tahun ini.

Kabarnya Anda teman satu kampus dengan Pak Mujiaman. Apakah itu benar?

Kami satu kampus di Teknik Kimia ITS. Angkatan 1986. Satu lichting (angkatan, Red). Sampai sekarang masih hubungan baik.

Siapa yang mendorong Anda ikut mendaftar lagi?

Ya, ada kolega lah. Yang jelas bukan Pak Muji. Justru sebenarnya Pak Muji tidak tahu saya mendaftar. Beliau baru tahu setelah saya masuk empat besar: setelah lolos uji kompetensi di Unair.

Daftar tibake, yo? (ternyata kamu daftar, ya), kata beliau. Enggak tahu, siapa yang ngasih tahu beliau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: