Kebiri Pemerkosa, Jalan Panjang Berliku
Jerman memulai 1933. Jumlah pemerkosa terbanyak di Eropa. Tercatat, 2.800 pria dihukum kebiri sampai dengan aturan dihapus pada 1945. Dihapus karena perubahan politik dari era Nazi ke reformasi. Setahun kemudian, aturan berlaku lagi.
Amerika Serikat memulai lebih awal, 1915. Berlaku di 13 negara bagian. Yang dinilai paling rawan pemerkosaan. Juga, kebiri bedah.
Efek kebiri bedah terhadap aktivitas seks: Nihil. Digambarkan, dengan hilangnya testis, pria berada di kondisi sama dengan sebelum puber. Tanpa gairah seks, bahkan tanpa fantasi seks.
Efek terhadap kesehatan: Peningkatan volume keringat. Peningkatan berat badan. Rambut rontok, kulit melunak.
Hasilnya, kejahatan seks merosot drastis. Penjahat takut. Anehnya, ada residivisme. Tercatat, tingkat residivisme di Eropa dan AS sekitar 2,2 sampai 3 persen.
Artinya, bekas penjahat yang sudah dikebiri melakukan kejahatan seks lagi. Tanpa penetrasi penis. Tidak dijelaskan, dengan cara bagaimana.
Uniknya, bekas penjahat seks yang dikebiri tidak sedih, justru cenderung gembira. Walaupun sebelum dikebiri mereka sangat takut, bahkan depresi. Setelah dikebiri, karakter yang semula agresif berubah jadi tenang.
Kesimpulan itu dikutip jurnal ILR dari hasil kebiri yang dirawat di Langley Porter Neuropsychiatric Institute, berbasis laporan ilmiah karya bersama Prof Karl Bouman & Prof Guy Hamilton Crook, bertajuk:
Emotional Changes Following Castration, in Psychiatric Research Reports (terbit 1954), mengulas beberapa contoh kasus. Antara lain, terhadap seorang pemuda kulit putih. Begini:
Pemuda itu (tak disebut identitas) diriset sejak kecil, agresif. Nakal. Di usia 12 ia memerkosa bocah lebih kecil. Karena di bawah umur, tidak dihukum.
Di usia 15 ia memerkosa lagi. Lalu, dimasukkan ke lembaga anak-anak bermasalah.
Keluar dari lembaga, ia memerkosa lagi. Dan lagi. Di usia 21 ia benar-benar dipenjara. Bebas penjara di usia 24, ia memerkosa lagi. Dipenjara lagi, kali ini dikebiri bedah. Ia bebas di usia 27.
Tim riset meneliti pemuda itu, setelah bebas penjara. Hasilnya:
"Ia tidak hanya berinteraksi dengan orang lain lebih baik dibanding sebelumnya, tetapi juga punya kendali diri yang kuat. Bukan hanya kendali seksual, melainkan juga punya kendali agresivitas yang kuat. Tidak gampang marah."
Hasil riset itulah, yang disimpulkan: Orang terkebiri hidup lebih tenang dan cenderung gembira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: