Setelah Ditangkap, Pria Penendang Sesajen Minta Maaf

Setelah Ditangkap, Pria Penendang Sesajen Minta Maaf

Lalu, apa sebetulnya yang terjadi di balik kasus itu?

”Itu salah satu fenomena yang kita hadapi saat ini,” kata guru besar sosiolog agama UIN Sunan Ampel Surbaya Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi. Yakni, menguatnya eksklusivisme beragama.

Agregasi sosial berbasis agama terus berkembang dan menjadi bibit awal gerakan radikal. Menurutnya, setiap keyakinan tidak bisa dipaksakan satu sama lain. Semua agama benar di mata pemeluknya, tapi salah di mata pemeluk agama lain. ”Itu wajar. Sampai di sini tidak ada masalah,” jelasnya.

Yang menjadi masalah adalah keyakinan itu diekspresikan dengan menista keyakinan orang lain. Ekspresi yang keliru itu dipicu beragamnya informasi agama di media. Selama ini sumber informasi agama dikuasai kelompok eksklusif.

Maka, kata Inung, harus ada solusi yang muncul dari kelompok moderat. Yakni, lebih kreatif dalam menyajikan pengetahuan agama sehingga bisa mengambil hati publik. ”Moderasi beragama serasional itu sebetulnya. Ini adalah cara kita membangun kehidupan bersama agar lebih damai,” ucapnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: