Tangan Terampil Mereka seperti Ada Matanya
Ternyata analis Labkesda Surabaya juga merasakan hal yang sama. Tidak ada satu pun petugas yang belum tertular Covid-19. “Ya, sudah semua. Itu risiko kami,” ucap Umi.
Saat varian delta menyerang, banyak petugas tumbang. Labkesda tetap berjalan selama 24 jam. Kalaupun ada tutup sehari, itu untuk maintenance alat.
Kini beberapa petugas sudah tertular virus varian Omicron. Hebatnya, mereka langsung bekerja setelah dinyatakan sembuh. “Dua tiga hari dinyatakan negatif, langsung kerja lagi,” jelasnya.
Umi juga melihat perkembangan anak buahnya yang begitu cekatan. Keterampilan itu juga ditunjang dengan datangnya alat ekstraksi otomatis yang mempercepat analisis. Sekali proses bisa 64 sampel sekaligus. Karena mesinnya banyak, prosesnya bisa langsung ratusan sampel.
Tangan mereka begitu terampil memegang peranti laboratorium berukuran kecil. Sudah tidak canggung seperti awal-awal dulu. Maklum mereka kerja 6 jam tanpa henti. Tidak boleh keluar ruangan. “Tangan mereka cepat sekali. Seperti ada matanya,” ucap Umi lalu tersenyum.
Puncak penularan Omicron diprediksi terjadi di awal Maret nanti. Nakes di rumah sakit dan ruang isolasi terpadu sudah siap-siap di garda depan. Pun demikian dengan radar Covid-19: Labkesda Surabaya yang kini semakin tangguh. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: