Mengenal Entrepreneurs' Organization (1): Mau Jadi Member, Rogoh Ratusan Jutaan Rupiah
FOUNDER Harian Disway Dahlan Iskan saat diundang menjadi mentor Entrepreneurs' Organization Chapter Surabaya di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Januari 2022. -Harian Disway-
Tidak mudah menjadi bagian dari Entrepreneurs' Organization (EO). Meski Anda pengusaha kaya raya, belum tentu diterima. Makanya tak banyak pengusaha di Indonesia yang bisa bergabung. Ini bukan organisasi bisnis. Bukan juga organisasi sosial.
---
--
HANYA 55 pengusaha yang tergabung dalam EO chapter Surabaya. Di Indonesia, ada 150 pengusaha yang menjadi member. Ada total 16 ribu pengusaha dari seluruh dunia yang tergabung dalam EO.
Organisasi ini didirikan di Amerika Serikat pada 1987. Menyebar ke 61 negara. Masuk ke Indonesia pada 1998, di tengah krisis moneter. Presiden EO Chapter Surabaya saat ini adalah Antony Harsono, direktur PT Samator LNG. Sejak 2016, anak angkat mendiang Arief Harsono, bos Samator Group itu, menjadi member EO.
”Saya tertarik gabung karena organisasi ini beda dengan yang lain,” ungkap Antony yang ditemui Harian Disway bulan lalu.
Biaya awal bergabung pun tidak murah. Bagi anggota baru, wajib membayar sekitar Rp 150 juta. Rinciannya, Rp 110 juga untuk EO global. Sisanya untuk EO chapter. Di dalamnya sudah termasuk iuran tahunan.
Sejak pandemi ada kebijakan khusus. Biaya pendaftaran dan iuran diturunkan. Pendaftaran menjadi sekitar Rp 52 juta. Ditambah iuran tahunan Rp 36 juta. Totalnya Rp 88 juta. Semua untuk EO global. Sedangkan untuk EO chapter, biaya pendaftarannya Rp 15 juta dan iuran tahunannya Rp 25 juta.
MEMBER EO Chapter Surabaya memberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.--
Tentu seluruh biaya itu sangat layak dengan fasilitas yang didapatkan. Apalagi EO punya tujuan besar. Bukan untuk memperlebar jaringan bisnis semata. Tetapi untuk membantu setiap pengusaha untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Ada berbagai syarat yang ditetapkan untuk menjadi anggota EO. Kualifikasi pertama mengacu pada status yang bersangkutan di perusahaan. Yakni harus sebagai pemilik.
”Tidak harus CEO. Yang penting punya wewenang untuk membuat keputusan alias seorang decision maker,” kata Anthony. Misalnya, ada pemilik perusahaan dari generasi kedua, itu belum tentu lolos kualifikasi. Sebab yang bersangkutan belum tentu punya wewenang penuh untuk mengambil keputusan dalam perusahaan. Maka harus dipastikan punya impactful kepada perusahaan.
Dahlan Iskan saat diundang menjadi mentor di depan member EO di Novotel Samator Hotel, Januari 2022.-Harian Disway-
Syarat kedua, total omzet perusahaan harus mencapai USD 1 juta atau setara Rp 14,5 miliar tiap tahun. Kemudian calon anggota baru lolos ke tahap interview. Hasil interview tersebut bakal dikirim ke seluruh anggota EO di Indonesia. Apabila ada satu anggota saja yang keberatan, maka dipastikan tercoret.
Tentu harus disertai alasan yang kuat. Misalnya, calon anggota itu diketahui punya riwayat hubungan bisnis yang buruk. Maka tidak akan direkomendasikan untuk bergabung. ”Jadi memang gampang-gampang susah. Kami memastikan screening-nya ketat,” tandas Anthony.
Syarat dengan standar tinggi itu diterapkan untuk melindungi seluruh anggota. Jangan sampai lingkungan belajar yang baik menjadi rusak. Calon anggota baru diseleksi dengan 4 nilai inti yang ada di EO. Apa saja itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: