Polisi dan Kebangkitan Ekonomi: Boleh Berbisnis asal Tidak Abaikan Tugas

Polisi dan Kebangkitan Ekonomi: Boleh Berbisnis asal Tidak Abaikan Tugas

Satgas Pangan Polda Jatim, AKBP Oki Ahadian melakukan sidak harga minyak di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jumat (18/3).-Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Indonesia perlahan pulih dari pandemi Covid-19. Pemerintah pun melakukan berbagai cara untuk memulihkan perekonomian yang hancur lebur selama dua tahun terakhir. Semua instansi turut serta mendorong mewujudkan mimpi tersebut.

Termasuk Polri. Walau peran polisi dalam pertumbuhan perekonomian dilakukan bukan baru saat ini. Sejak dulu sudah dilakukan. Misalnya, mereka memberikan dukungan kepada personel polisi yang ingin menjadi entreprenuer.

”Kami tidak pernah melarang jika ada personel yang membuka bisnis,” kata Kepala Polrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan melalui Kepala Seksi Humas Kompol M. Fakih saat ditemui Harian Disway, Kamis, 30 Juni 2022.

Hanya, ada pesan yang selalu diberikan. Yakni, dalam menjalankan bisnis di luar kesatuan, para personel tetap menjaga nama baik Polri. Contohnya terkait aturan. ”Jangan mentang-mentang polisi sehingga aturan dilanggar. Jadilah contoh yang baik kepada masyarakat,” tegasnya.

Ketika membangun usaha, hal terpenting yang harus dilakukan para personel adalah tidak mengganggu tugas pokok sebagai abdi negara. ”Jangan sampai membuka usaha itu kemudian dijadikan alasan untuk tidak menjalankan tugas. Syukurnya, sampai sekarang semua personel yang memiliki usaha di luar tetap menjaga profesionalitas,” ungkapnya.

Dukungan itu diberikan dari segi pendanaan. Personel yang memiliki usaha dan membutuhkan dana tambahan bisa memanfaatkan koperasi untuk pendanaan. Termasuk, personel polisi di lingkungan Polrestabes Surabaya yang ingin membuka usaha tapi modalnya kurang.

”Kami support melalui koperasi. Silakan pinjam di sana. Asalkan, uangnya dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Jangan digunakan untuk hal yang lain. Kami juga akan melakukan pengecekan kepada personel yang meminjam,” terangnya.

Sudah banyak personel polisi di wilayah hukum Polrestabes Surabaya yang memiliki usaha di luar profesi mereka. Salah satunya Aipda Arif Harmoko. Hampir tiga tahun ia membuka usaha bakso yang dilabeli Bakso 27 Suroboyo. Lokasi jualan di Jalan Kupang Jaya.

”Sebenarnya masih banyak lagi yang juga membuka bisnis. Kita mendukung penuh. Apalagi, untuk membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Terkhusus Surabaya,” ucapnya.

Peran lainnya adalah menjaga perputaran ekonomi tetap baik. Polisi setiap hari memantau harga bahan pokok di pasar. Tindakan itu dilakukan mulai tingkat polsek hingga polda. Bahkan, polisi memiliki satuan tugas (satgas) khusus untuk memantau harga pangan.

”Kalau satgas itu hanya ada di Polda Jatim. Personel di polsek setiap hari pasti melakukan pemantauan ke pasar. Kalau polrestabes biasanya seminggu sekali. Satreskrim (satuan reserse kriminal) yang pasti turun memantau,” paparnya.

Mereka hanya ingin memastikan agar tidak ada oknum masyarakat yang memanfaatkan situasi untuk menguntungkan diri sendiri. ”Kalau ada, pasti kami tindak,” tegasnya. ()

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: