UC Ketagihan Bikin Event Bareng

UC Ketagihan Bikin Event Bareng

Suasana Surabaya Tourism Award 2022. Tampak, founder Harian Disway Dahlan Iskan (tengah) bersama para undangan di ajang penyerahan penghargaan Surabaya Tourism Award 2022 di Atrium Linear, Lantai G, Ciputra World Mall pada Juni lalu.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Usia HARIAN DISWAY baru dua tahun. Tepat di hari ini, Senin, 4 Juli 2022. Universitas Ciputra (UC) Surabaya turut memberikan dukungan selama perjalanan itu. Tentu melalui berbagai event yang digelar bersama.

Semua event yang bersinergi itu untuk kebangkitan bersama. Setelah dunia nyaris berhenti bergerak lantaran pandemi Covid-19. Semangat itulah yang termuat dalam setiap acara.

Pada pertengahan Desember 2021, misalnya. Saat pandemi baru saja dinyatakan landai. Tetapi, sekaligus juga datang ancaman varian Omicron.

Tepat di saat itulah Harian Disway mencoba meneropong ekonomi dunia pascapandemi. Membagi rasa optimisme tumbuh dalam acara Economic Outlook 2022. Digelar di Dian Auditorium, Universitas Ciputra Surabaya.

Founder Harian Disway Dahlan Iskan memaparkan angka-angka bagus dalam pertumbuhan ekonomi. Terutama meningkatnya nilai ekspor Indonesia. Mulai sektor industri kimia, kertas, hingga makanan. 

Bahkan, disebut saat itu yang tertinggi adalah ekspor logam dasar. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 mencapai 50 persen. Meski, di balik angka-angka bagus itu terdapat kerumitan lokal yang harus dihadapi. 

Sejak itu, Universitas Ciputra merasa punya visi yang sama dengan Harian Disway. Kemudian, ketagihan untuk menebar rasa optimisme lebih luas lagi.  ”Itulah yang kami tangkap. Harian Disway selalu berani membuat terobosan,” ujar Dekan School of Tourism Universitas Ciputra Surabaya Agoes Tinus Lis Indrianto. 

Lalu, digelarlah event Surabaya Tourism Awards 2022 pada Mei lalu. Yakni, penghargaan bagi dunia pariwisata di Kota Pahlawan. Sebentuk apresiasi bagi para penggiat pariwisata yang berhasil bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19.

Bahwa objek wisata dan perhotelan turut berkontribusi tinggi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya. Sekaligus ikut membangkitkan ekonomi masyarakat. Yakni, dengan penyerapan produk UMKM. 

Banyak produk UMKM yang terjual di hotel maupun tempat wisata. Roda ekonomi pun bergeliat kembali. ”Kami ingin Harian Disway bisa menjadi mesin bagi kemajuan pariwisata di Surabaya. Dengan pemberitaan dan event apa pun tentang wisata,” sambung Agoes.

Ada 36 tempat wisata dan 73 hotel yang masuk kandidat. Seluruhnya terpilih karena dinilai memenuhi syarat utama. Namun, yang mengorbit menjadi juara hanya 15 objek wisata dan 8 hotel.

Menurut Agoes, event yang banyak digelar Harian Disway adalah event yang kekinian. Cocok dengan generasi milenial. Namun, tetap mampu diterima berbagai generasi. Terutama oleh para pembaca Harian Disway yang bervariasi.

Selain itu, Harian Disway adalah media yang berani tampil beda. Terutama di tengah masifnya media online. Dan tentu saja, di tengah senja kala jurnalisme atas gempuran informasi yang kurang berimbang dari media sosial.

Ia pun yakin Harian Disway bakal segera menjadi kebutuhan masyarakat luas. Konsep media yang unik dan eye-catching. Mampu memberikan banyak inspirasi bagi para pembacanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: