Cheng Yu Pilihan Rektor Universitas Ciputra Surabaya Yohannes Somawiharja: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian

Cheng Yu Pilihan Rektor Universitas Ciputra Surabaya Yohannes Somawiharja: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian

Cheng Yu Yohannaes Somawiharja--

DALAM khazanah Tiongkok klasik, banyak sekali cerita mengenai ketidakberdayaan manusia di depan “Tian” (天). Terkait apa itu “Tian”, sampai sekarang memang masih menjadi perdebatan. Yang agamis memaknainya sebagai Tuhan. Yang sekuralis memahaminya sebagai alam.

Dalam bab 103 roman masyhur Kisah Tiga Negara (Sanguo Yanyi 三国演义), novelis zaman dinasti Ming Luo Guanzhong 罗贯中 menuliskan satu kegagalan besar Zhuge Liang 诸葛亮, ahli strategi ulung dari negara Shu Han (蜀汉). Dikisahkan di sana, kalau saja Tuhan tidak menurunkan hujan lebat dan angin besar, siasat Zhuge Liang untuk menjebak dan membakar panglima militer negara Cao Wei (曹魏) Sima Yi 司马懿 di tengah hutan, mestinya sudah berhasil sesuai rancangan awal. 

Menyaksikan ketidakberhasilannya, Zhuge Liang cuma bergumam singkat, “谋事在人,成事在天” (móu shì zài rén, chéng shì zài Tiān). Yang artinya: Manusia yang mengusahakan, Tuhan yang menentukan.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Arjono Kuntjoro: Tui Yi Bu Hai Kuo Tian Kong

Narasi yang sama juga dituliskan Li Ruzhen 李汝珍 dalam karyanya, Bunga di Dalam Cermin (Jinghuayuan 鏡花緣). Sastrawan era dinasti Qing ini menyatakan, “尽人事以听天命” (jìn rén shì yǐ tīng tiān mìng): yang penting berusaha sekuat tenaga, hasilnya pasrahkan pada Tuhan. “Nrimo ing pandum’e Gusti,” kata ajaran Jawa.

Namun demikian, Kangzangzi 亢仓子, filsuf misterius yang hidup pada masa pemerintahan dinasti Zhou (1046-256 SM), punya pendapat berbeda. Ia percaya, “人强胜天” (rén qiáng shèng tiān): kekuatan manusia akan mengalahkan takdir Tuhan.

Rektor Universitas Ciputra Surabaya Yohannes Somawiharja menyukai apa yang dibilang Zhuge Liang tadi. Tetapi, di waktu yang sama, juga menamai dua anaknya dengan Su Tianqiang dan Su Tiancheng. 

“Jika kedua namanya disatukan, akan menjadi doa dan harapan kami: agar kami sekeluarga diberkati Tuhan (Tian) sehingga bisa “jadi kuat” (become strong/qiang) dan “jadi berhasil” (become successful/cheng),” terang Yohannes. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: