Gangguan Mental BSD: 5 dari 100 Orang Kecanduan Belanja Online
Nur Annisa--
Prinsip hedonisme: pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup.
Muncul sifat konsumtif berlebihan. Barang-barang yang telah anda beli cuma dipakai sekali, lalu menumpuk di bawah kolong kasur.
Letak pemicu konsumtif mempunyai beberapa faktor. Yang terbesar datang dari diri sendiri. Kalau sudah terlilit pinjol yang disalahkan tentu yang meminjam. Salah sendiri, gelap mata.
Gelap mata demi pengakuan. Demi validasi. Terkadang validasi dari orang lain diimplementasikan pada benda/barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Tapi demi validasi orang lain kita rela melakukan segala hal untuk mendapatkan benda tersebut.
Tapi bisa jadi faktor tersebut adanya stimulus dari luar, seperti iklan, berlabel discount 50 persen atau buy 1 get 1.
Berikut cara kontrol stimulus netral. Pertama, cara mengontrol diri sendiri terlebih dahulu. Tanya pada diri sendiri secara kognitif dan afeksi dengan penuh kesadaran.
Karena setiap orang letak borosnya beda- beda seperti, boros di lifestyle, makanan, atau gadget. Begitu Pula happy nesting (sesuatu yang membuat senang) orang juga beda-beda.
Tetapi kalau kita sudah lebih aware (menyadari) justru itu meningkatkan self awareness dalam memilih barang tertentu. Sehingga kita dapat membuat suatu perencanaan dimulai dengan start "kenapa kita harus punya rencana? punya mimpi? planning?"
Misal, ingin anaknya sekolah berpendidikan tinggi. Nah, dengan cita-cita/vision kita bisa merencanakan dengan baik. Sehingga menjadi perilaku terbentuk dengan baik.
Lalu muncul pos- pos penganggaran yang dimana kalau kita kekurangan anggaran, untuk tidak memaksa/berhutang. Adanya sifat sadar kita dapat mengontrol semua hal hal tersebut. Ada asumsi menyebutkan "kita membeli sesuatu yang bukan menjadi kebutuhan kita melainkan kebutuhan orang lain" atau "Kita sedang mencari kesenangan atas validasi sikap orang lain yang mengakibatkan muncul rasa tidak bahagia"
Hal tersebut berkorelasi pada "pencarian happiness" yang dimana orang- orang besar pada secure dengan kondisi, bahkan tidak peduli dengan sesuatu yang divalidasi orang lain.
Bahwa gratitude (rasa syukur) kita, mean full kita terhadap kebahagiaan, penerimaan atas diri kita sendiri, termasuk sikap psikologis yang dapat mengontrol perilaku konsumtif kita.
CBD atau oniomania mayoritas dialami seorang perempuan yang cenderung berperilaku konsumtif karena butuh pengakuan dari apa yang kita gunakan. Membeli karena orang lain sudah punya. Ikut tren. Kalau tidak punya dianggap kuper.
Ujung-ujungnya yang muncul adalah rasa gelisah. So, Stop comparing yourself with others.
Nur Annisa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: