ICONITIES 2025 UINSA: Menyatukan Perspektif Lintas Budaya Lewat Bahasa dan Sastra Islam

ICONITIES 2025 UINSA: Menyatukan Perspektif Lintas Budaya Lewat Bahasa dan Sastra Islam

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar konferensi internasional ICONITIES 2025. -Dokumen UINSA-

HARIAN DISWAY — Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar konferensi internasional ICONITIES 2025. Acara ini berlangsung di Kampus Gununganyar dan dihadiri ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Tema konferensi tahun ini adalah “Expanding Cross-Cultural Perspectives on History, Language, and Literature in an Era of Global Uncertainty.” Para akademisi, peneliti, dan mahasiswa hadir untuk membahas dinamika budaya, sejarah, dan sastra Islam di tengah tantangan global.

Pembukaan dilakukan oleh Prof. Kamal Yusuf, Wakil Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. Penutupan disampaikan oleh Dekan, Prof. Dr. Achmad Zaini, MA. 

Sesi konferensi menghadirkan pembicara dari lima negara.  Yaitu Prof. Omar Colombo dari Universiti Brunei Darussalam, Dr. Muwafq Masowd dari University of Zawiya Libya, Dr. Almam Malik Riduwan dari Western Sydney University Australia, Dr. Abdul Wahab Nafan dari Canal Suez University Mesir, Prof. Dr. Abd A’la dari UIN Sunan Ampel, dan Dr. Thoriqul Haq, PhD dari Universiti Malaya Malaysia.

BACA JUGA:Aussiebanget Corner Hadir di Uinsa, Kenalkan Budaya dan Program Beasiswa ke Australia

BACA JUGA:Peluncuran #AussieBanget Corner di UINSA, Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan Australia-Indonesia

Konferensi ini mengangkat beragam topik mutakhir. Seperti narasi sejarah global dan peran peradaban Islam dalam konteks lintas budaya, perkembangan bahasa dalam era digital dan  pengaruh hegemoni linguistik global, serta dinamika sastra Islam pascakolonial yang berkontribusi pada pembentukan identitas transkultural.

Tak ketinggalan, diskusi juga menyoroti pengaruh media sosial dan kecerdasan buatan dalam transformasi bahasa dan sastra Islam, menandai relevansi digital humanities dalam kajian keislaman masa kini.

Salah satu isu yang dibahas mendalam adalah penyebaran ujaran kebencian di era digital. Dr. Thoriqul Haq, PhD dari Universiti Malaya, menegaskan pentingnya pendekatan kritis dalam studi bahasa Islam.

“Dalam konteks global yang semakin terhubung ini, bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga medan pertempuran ideologi,” ujarnya. 


Lima pembicara dalam konferensi internasional ICONITIES 2025 yaitu Prof. Omar Colombo dari Universiti Brunei Darussalam, Dr. Muwafq Masowd dari University of Zawiya Libya, Dr. Almam Malik Riduwan dari Western Sydney University Australia, Dr. Abd-Dokumen UINSA-

Ia menambahkan bahwa literasi media dan dialog budaya menjadi kunci untuk meredam hate speech.

Sementara itu, Prof. Dr. Abd A’la menyoroti pentingnya forum ini untuk memperluas pemahaman lintas budaya. “Konferensi ini adalah kesempatan emas untuk memahami bagaimana sejarah, bahasa, dan sastra Islam berkembang dalam konteks global yang kompleks,” katanya.


Salah satu pembicara dalam konferensi internasional ICONITIES 2025 Dr. Thoriqul Haq, PhD lulusan Universiti Malaya Malaysia.-Dokumen UINSA-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: