Santai di Iboe Griya Herba Cafe and Store, Njamu pun Jadi Enak
Terletak di Jalan Raya Gubeng 68 AB, Iboe Griya Herba Cafe and Store yang berdiri sejak 2015 itu makin mendekatkan siapa pun dengan tradisi minum jamu yang menyehatkan.-JULIAN ROMADHON/HARIAN DISWAY-
”Warna merahnya dari stroberi untuk bagian atasnya. Warna putihnya dari soya milk. Meskipun manis namun tak berlebihan. Masih ada jelly aloe vera terasa kenyal dan mengenyangkan,” terang Tri Kamandanu, Promotion Supervisor Jamu Iboe.
Varian aloe vera itu bermanfaat sebagai antioksidan bagi tubuh. Juga bisa untuk menghaluskan kulit serta detoksifikasi atau penangkal racun dan virus. ”Apalagi saat ini endemi. Gaya hidup harus diperbaiki. Termasuk mengubah pola konsumsi. Salah satunya dengan mengonsumsi minuman sehat,” ujarnya.
Selain menu menyehatkan, di Iboe Griya Herba Cafe and Store dipajang berbagai produk jamu Iboe. Beberapa bahan herbal diletakkan dalam toples-toples yang berada di ruangan tengah serta dinding pojok barat.
Display bahan-bahan pembuatan jamu Iboe yang semuanya herbal yang mengandung khasiat bagi tubuh.
Seperti toples berisi kunir, jahe, dan kola. Selain itu pengunjung dapat mengetahui sejarah eksistensi Jamu Iboe di Surabaya. Berbagai desain produk Jamu Iboe sejak tahun 1910, dipajang dalam ruang tersebut. Berikut Kliping-kliping koran jadul yang memuat iklan tentang produk tersebut.
Nuansa klasik sangat terasa ketika memasuki ruangan dalam. Wadah permainan dakon yang terbuat dari kayu berada di atas meja yang terbuat dari bahan yang sama.
Nuansa tersebut memadukan unsur klasik Jawa dan Tionghoa. Di bagian kiri ruangan, terdapat papan memanjang khas bangunan-bangunan berarsitektur Tionghoa. Di sisi utara terdapat mural dua tokoh pewayangan yakni Srikandi dan Gatotkaca, yang namanya tercantum sebagai menu minuman.
Deretan produk Jamu Iboe yang ada sejak 1910. Berjajar rapi di Griya Herba Cafe and Store untuk diolah menjadi minuman yang enak. Pengunjung pun bisa membelinya.--
”Kami punya produk Wedang Gatotkaca. Terbuat dari bahan temulawak, kunyit asam dan jahe. Satu lagi Wedang Srikandi yang ditamu dari temulawak, rosella dan jahe,” ungkap pria 46 tahun itu.
Hal itu didasarkan dari sejarah Jamu Iboe, yang didirikan oleh Tan Swan Nio dan putrinya, Siem Tjiong Nio. Foto kedua penggagas itu dipajang di samping pintu masuk. Ibu dan anak itu berpose mengenakan busana kebaya Jawa.
Di tempat itu pula pengunjung dapat belajar mengolah bahan-bahan herbal untuk dijadikan produk jamu. ”Ke depan akan dijadwalkan. Pesertanya bisa dari masyarakat umum atau dari kalangan pelajar,” ungkap Ekka.
Dengan cara itu, Jamu Iboe akan mempresentasikan segala sesuatu tentang perusahaan tersebut. Terkait sejarah, produk-produk yang pernah dirilis serta praktik langsung. ”Misalnya cara membuat jamu dari kulit manggis mato dan sebagainya,” ujar perempuan 31 tahun itu.
Deretan produk Jamu Iboe yang ada sejak 1910. Berjajar rapi di Griya Herba Cafe and Store untuk diolah menjadi minuman yang enak. Pengunjung pun bisa membelinya.
Itulah mengapa produsen jamu kenamaan Surabaya itu lalu hadir dengan kafe dan store. Di lokasinya yang cukup strategis, arsitektur ruangan klasik menyuguhkan kenyamanan bagi pengunjung. Semua yang disajikan tentu dengan bahan-bahan herbal khas Jamu Iboe.
Selain kongko, pengunjung bisa berbelanja aneka jamu. Disediakan berbagai produk Jamu Iboe dengan lengkap. ”Sebagai penyedia produk jamu sejak 1910, kami harus bertransformasi. Iboe Griya Herba Cafe and Store adalah salah satu terobosan untuk menyesuaikan dengan selera anak muda masa kini,” tambah Perry Angglishartono, Product Group Manager PT Jamu IBOE Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: