Citra Polisi Makin Cedera, Kapolsek Nyabu

 Citra Polisi Makin Cedera, Kapolsek Nyabu

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro memberikan keterangan kepada sejumlah awak media.-Michael Fredy Yacob-

SIDOARJO, HARIAN DISWAY- Upaya Polri memperbaiki citra setelah terbongkarnya drama pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo harus kembali ke titik nol. Sebab, di beberapa daerah di Indonesia, masih saja ada anggota polisi yang berulah. Melanggar hukum yang seharusnya menjadi aturan yang ditaati untuk ditegakkan.

KEMARIN, giliran Kepala Polsek Sukodono AKP I Ketut Agus Swardana dan personelnya yang diamankan karena terbukti positif menggunakan narkotika jenis sabu-sabu. Itu hasil pemeriksaan urine yang dilakukan Propam Polda Jatim, Selasa, 23 Agustus 2022, pukul 01.20, di Mapolsek Sukodono, Sidoarjo. 

Informasi dugaan penyalahgunaan narkotika itu awalnya dari masyarakat. Mendapatkan informasi itu, personel Propam Polda Jatim langsung mendatangi polsek tersebut. 

”Saya tegaskan, ya. Tidak ada pesta sabu. Mereka didatangi Propam Polda Jatim, lalu dilakukan tes urine. Ternyata hasilnya positif. Mereka semua langsung dibawa,” kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Dirmanto kepada awak media.

Versi Dirmanto, dalam operasi itu, hanya tiga orang yang diamankan, termasuk Kapolsek yang berpangkat tiga balok emas. Dua lainnya bintara senior berpangkat aiptu. Inisialnya YHP dan YS. 

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Korek api, sedotan pendek, dan plastik bekas kemasan narkotika. Namun, personel propam tidak mendapatkan sabu-sabu dari tangan pelaku. Terkait berapa lama oknum polisi tersebut menggunakan sabu-sabu masih didalami penyidik.

Namun, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro mengungkapkan hal berbeda dari Kabidhumas Polda Jatim. Itu terkait jumlah oknum polisi yang diamankan Propam Polda Jatim. Wahyu menyebutkan, dari pengamanan tersebut, ditangkap lima orang, termasuk kapolsek.  

Sayangnya, perwira melati tiga itu enggan mengungkapkan identitas empat bintara yang ikut terlibat dalam kasus tersebut. ”Kalau perwira, hanya kapolseknya. Lainnya berpangkat bintara,” ungkapnya.

Kapolresta Sidoarjo itu juga enggan mengungkapkan keberadaan AKP I Ketut Agus Swardana saat ini. Ia hanya menyebutkan bahwa lima anggota kepolisian itu saat ini berada di tempat khusus. ”Sesuai instruksi Kapolda, penyalahgunaan narkotika akan diperlakukan sama. Mulai tingkat terendah sampai tertinggi,” tegasnya.

Ia pun belum mengetahui seberapa lama anak buahnya itu menggunakan barang haram tersebut. Termasuk mereka mendapatkan semua sabu-sabu itu dari mana, Wahyu mengatakan belum mengetahuinya. ”Semua masih dilakukan pengembangan oleh Bidpropam Polda Jatim. Kita tunggu saja,” tambahnya.

Pasca penangkapan itu, Polresta Surabaya langsung melakukan tes urine kepada seluruh personel di wilayah hukum Polresta Sidoarjo. ”Tapi, hasilnya belum keluar. Kalaupun ada yang kedapatan positif menggunakan narkotika, akan mendapat perlakuan yang sama dengan lima oknum itu,” ucapnya.

Ia juga menepis isu jika ada personel Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Sidoarjo yang terlibat. Sebab, sampai sekarang, informasi yang didapatkan, lima personel yang diamankan itu adalah personel Polsek Sukodono. ”Tidak ada. Saya belum dapat informasi terkait itu,” terangnya.

Pasca penangkapan I Ketut Agus Swardana, Kapolresta Sidoarjo akan mengeluarkan surat keputusan (SK) penunjukan pejabat pelaksana harian untuk menggantikan Kapolsek Sukodono. Itu dilakukan agar pelayanan masyarakat tidak terganggu. ”Secepatnya akan kita keluarkan,” bebernya. 

Lima polisi itu untuk sementara akan dinonaktifkan dari jabatannya. Itu dilakukan agar tidak mengganggu proses penyidikan terhadap kasus penyalahgunaan narkotika.

Sumber: