Lipatan Waktu sang Bhayangkara Sejati

Lipatan Waktu sang Bhayangkara Sejati

--

NGIANG berita di telinga rakyat oleh para pewarta atas perkabaran tentang semua pasukan komando (pangkat penting) kesatria Bhayangkara yang dikumpulkan dalam perjamuan dan pendidikan moral oleh kepala negara. Sebuah cara luhur sebagaimana memperlakukan para kesatria yang lazim terjadi pada ratusan tahun silam.

Adalah Joko Widodo, presiden Republik Indonesia, yang selalu didoakan rakyatnya siang dan malam, agar senantiasa sehat dalam kebijaksanaan tinggi untuk menjalankan kekuasaannya menolong dan menyejahterakan rakyatnya, pemimpin yang merakyat, apa adanya.

Ya, Joko Widodo dalam menjalankan tugas periode kedua sebagai presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia diharapkan sukses membangun negara. Makin maju, sejahtera, kian agung, dan berwibawa. Begitulah doa-doa, harapan rakyat, kepada umaro-nya. 

Karena itu perintah yang telah diajarkan dalam agama setelah menaati Tuhan dan utusan-Nya. Karena agama sebagai pusat kemuliaan, memandang pemimpin memiliki peluang dengan kekuatan penyelesaian masalah dan sumber kebajikan dan kebijaksanaan.

Kesejahteraan itu akan terwujud jika ada peran rakyat (warga negara) menunaikan kewajiban untuk membayar dengan segenap keringat dari pendapatan, untuk diberikan kepada negara melalui penyelenggara pemerintahan yang membidangi dan tepercaya. 

Kepatuhan dan kepercayaan yang tinggi dua arah mutlak diperlukan yang inheren dalam kesadaran warga negara (civic hukum) juga hak-hak yang ditunaikan dan dijanjikan untuk  dinikmati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hari itu, pukul 14.00 WIB, dengan surat telegram bernomor STR/764/X/HUM.1./2022 tertanggal Rabu, 12 Oktober 2022. Setidak-tidaknya bertempat di area kantor kepala negara Indonesia. Beliau ingin bercengkerama lahir dan batin dengan semua jaringan komando struktur kepolisian, para kesatria Bhayangkara sepenjuru negeri di Istana Negara Republik Indonesia. Dengan apa adanya sebagaimana kita lihat apa adanya menjadi ciri khasnya, yang melekat dalam gaya presiden, kepala negara setiap hari. 

Tersirat, Presiden Joko Widodo ingin terus memberikan energi terbaik sebagai support moral dan penguatan batin untuk para kesatrianya dalam tugas yang dijalankan dan misi berat yang diemban. Kesatria Bhayangkara harus selalu bersahaja, terus tekun mengabdi dengan melindungi, mengayomi, dan melayani semua rakyat dan warga negara.

Presiden pun mengerti, setiap kesatria, berdasarkan mandat konstitualitas yang ada, terdapat impresi tegas untuk  memberikan pelayanan terbaik kepada negara, dengan melayani dan menegakkan hukum publik. 

Hukum yang mengatur hubungan kepala negara dengan warga negara.  Berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing. Kaidah yang disepakati dalam kehidupan bernegara. Dalam rangka mewujudkan relasi yang setara dan berkeadilan kepada semua warga negara dan seluruh rakyat. Tanpa dibedakan dan diperlakukan seadil-adilnya. Begitulah negara berhadapan dan berhungan dengan rakyat dan warganya.

Sebagaimana pula telah banyak referensi, baik berupa preposisi, postulat, dan teori, setelah disarikan dari semua literasi tentang posisi, fungsi dan tujuan terbentuk dan dibentuknya negara. Kepala negara mesti memiliki kesadaran kesetaraan dengan rakyat, dengan memperjuangkan suara hati rakyat, dalam bakti kepada kepentingan rakyat. Bekerja siang dan malam untuk kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat. 

Karena kesepakatan rakyat itu juga negara bisa didirikan, dibangun sebagai rumah bersama yang memilih pemimpinnya guna melayani dengan sepenuh hati. Seadil-adilnya kepada  rakyat dengan melekatkan pula kewajiban rakyat kepada negara. 

Untuk menjalankan mandat itulah, ditentukan dengan tata cara yang baik. Agar adanya kepala negara yang lazim juga diberi predikat presidensi, presiden Republik Indonesia, juga merangkap pimpinan tertinggi fungsi pemerintahan dengan tata kelola yang baik untuk mencapai tujuan bernegara. 

Seorang presiden yang merupakan, memijam istilah latin ex officio kepala negara yang berarti  ”dari kantor” atau dari dalam negara untuk menyelenggarakan pemerintahan melayanai segenap rakyat, nusa, dan bangsa. Sebagai penjaga malam yang melindungi keselamatannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: