Di International Jewellery Fair 2022 di Shangri-La Hotel, Surabaya, Ada Perhiasan Ecoprint dari Daun Jarak

Di International Jewellery Fair 2022 di Shangri-La Hotel, Surabaya, Ada Perhiasan Ecoprint dari Daun Jarak

Salah satu produk Damayanthi Jewellery berupa kalung dengan hiasan daun jarak kepyar yang memiliki tepi atau kontur berwarna emas.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - International Jewellery Fair 2022 digelar di Shangri-La Hotel sejak kemarin. Pameran perhiasan berskala internasional yang dibuka Kadisperindag Jatim Drajat Irawan, berbagai bentuk baru perhiasan dipamerkan.

Dari ajang International Jewellery Fair, ada stan Damayanthi Jewellery yang menjadi salah satu dari ratusan pengusaha perhiasan yang memamerkan produknya sejak kemarin hingga 6 November 2022.

Di stan milik Dewi Damayanti itu, pengunjung dibuat terpukau dengan perhiasan yang terbuat dari bahan alam atau ecoprint. Karena produknya terbuat dari bahan alami, maka tak dapat diproduksi dalam jumlah banyak alias limited edition.

Ada salah satu produk unik berupa kalung dengan hiasan daun yang memiliki tepi atau kontur berwarna emas. Bahannya dari daun jarak kepyar. ”Ini daun asli yang ditempelkan di kain berwarna putih,” ujar founder dan owner Damayanthi Jewellery yang berkantor di Jakarta itu.

Dewi baru memulai bisnis perhiasan berbasis ecoprint sejak 2022 ini. Usaha tersebut cukup membantu perekonomiannya. Sebab produk-produknya dinilai unik dan begitu digemari banyak orang.

”Apalagi bahan yang saya gunakan ramah lingkungan. Meski begitu tak kalah menarik daripada perhiasan-perhiasan berbahan emas atau perak,” ujar perempuan 50 tahun itu.

Ada yang berbahan daun jati berlatar kulit beludru. Dalam prosesnya, daun jati ditempelkan pada kain atau kulit lalu dikukusselama kurang lebih dua jam supaya tanin atau warna alami dari daun yang digunakan dapat muncul. ”Baru saya olah, saya beri paduan manik-manik,” ujarnya. 

Stan Semar Nusantara yang berada di lantai satu Shangri-La, adalah satu dari beberapa stan yang banyak didatangi pengunjung. Mereka memajang berbagai perhiasan, dengan range harga dari 50 ribu hingga 5 juta rupiah. Seperti sebuah liontin berbahan emas 17 karat, seharga 702 ribu, atau kalung bersertifikat yang dihargai 5 juta.

”Kami ada sertifikat toko dan sertifikat Gemological Institute of America. Otoritas internasional dalam hal sertifikasi berlian pihak ketiga yang independen," ujar seorang karyawan Semar Nusantara.

Tak hanya perhiasan, terdapat beberapa stan yang memamerkan alat-alat pembentuk perhiasan. Seperti Bulunmaz, perusahaan asal Turki yang memproduksi diamond cutting machine. Yakni mesin pengukir ornamen dan pemotong perhiasan. 

Alat tersebut berbentuk persegi yang dapat diatur derajat panasnya. Tersambung dengan alat semacam pena yang memiliki ujung kecil seperti gerinda. Ujung atau mata alat tersebut dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan.

Hendro Priyono, salah satu karyawan Bulunmaz mempraktikkan pembuatan ornamen gelang. Terdapat wadah kaca dengan lubang di kanan dan kiri. Kedua tangannya masuk ke lubang kaca itu dan di dalam, ia mulai mengukir ornamen pada gelang dengan mata alat berujung runcing. ”Mau dibuat random ornamennya? Bisa juga pakai alat ini,” ungkapnya. 

Ditunjukkan bagaimana ia menggerus permukaan berlian dengan gerakan tak teratur. Hasilnya, seperti garis-garis spontan. Ketika ujung alat menyentuh gelang, terdengar suara desing yang tipis. Suara gerusan. 

Lantas untuk menambahkan aksen, Hendro mengganti mata alatnya dengan mata bulat berukuran kecil seperti gerinda. Ia mengambil gelang bermotif daun. Di tiap daun, dengan alat itu ia mengukir tonjolan kecil. ”Kalau begini kan seperti bervolume. Nuansa warna emas dan kilaunya juga lebih terlihat,” ujar pria 28 tahun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: