Meimura, Heri Lentho, dan Christian Pambuko Berkarya untuk Masyarakat, Lingkungan, dan Tradisi

Meimura, Heri Lentho, dan Christian Pambuko Berkarya untuk Masyarakat, Lingkungan, dan Tradisi

Ekspresi Meimura saat berteater. Sekali waktu ia menjadi tokoh utama besutan. Yakni seseorang yang berpakaian serba putih dengan peci berujung bundar berwarna merah.--

Christian Pambuko

Seniman yang memiliki kontribusi terhadap masyarakat, khususnya pelajar, serta pelestari lingkungan hidup adalah Pambuko Christian. Ia pernah bergabung dengan Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (KAPAL) dan membuat banyak lagu-lagu bertema lingkungan hidup. “Saya mengadakan pertunjukan dengan KAPAL bersama kelompok Banyu Geni. Selama 3 tahun. Pentas di tempat-tempat terbuka bertema lingkungan,” ujarnya.

Seperti di Tuban, ia berpentas di tengah-tengah aktivis lingkungan hidup yang menanam mangrove di pantai.

Atas kontribusi sebagai seniman yang turut melestarikan lingkungan hidup, Pambuko diganjar penghargaan sebagai pengabdi lingkungan bidang pengembangan seni budaya pada13 April 2013. oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. 
Namanya Christian Pambuko. Panggilannya Pambuko. Guru seni budaya sekaligus instruktur ekstrakurikuler karawitan di SMA Santa Maria, Surabaya yang terbentuk sejak era 80-an.--

Pemerintah Indonesia pernah mengirimnya ke Belgia sebagai duta kesenian pada 2013. Di sana, ia dengan grupnya Banyu Geni dan sanggar seni Viatikara ditugaskan untuk mempromosikan budaya Indonesia.

Bahkan lewat karya musikalnya berjudul Calon Arang, ia memperoleh penghargaan dari kedutaan Indonesia di Belgia dan mendapat apresiasi dari kerajaan Belgia serta penikmat seni di Noble Concert, Belgia.

Kini a guru seni budaya sekaligus instruktur ekstrakurikuler karawitan di SMA Santa Maria, Surabaya yang terbentuk sejak era 80-an. ”Namanya Radar 49. Sesuai dengan nama lokasi SMA Santa Maria di Jalan Raya Darmo 49,” ujarnya.

Dengannya ia memadukan kreasi seni gamelan dengan alat musik modern seperti gitar dan piano. Banyak siswa yang tertarik bergabung karena Pambuko juga mengajarkan filosofi dan nilai-nilai Jawa pada murid-muridnya.  “Ada unsur ketaatan, kedisiplinan dan kesabaran,” ungkapnya

Baginya, nilai ketaatan diambil dari konsistensi tempo pemain kendang dan ketaatan pemain musik lainnya untuk mengikuti tempo pemain kendang tersebut. nilai kedisiplinan dalam karawitan dapat diambil dari penyeragaman notasi yang dimainkan. “Pada tahun 2015 Radar 49 menjadi penampil dalam pekan seni pelajar di Madiun dan meraih predikat sebagai pengolah komposisi musik terbaik,” ujarnya.

Pambuko pernah pula mengajak siswa-siswinya untuk bergabung dalam Solo Keroncong Festival (SKF) di Solo. Dalam kesempatan itu murid-muridnya bermain keroncong dan meraih juara 1. “SKF pada 2009 adalah event pertama kali yang diadakan di Solo. Murid-murid saya menang,” tuturnya.

Hingga kini ia dikenal sebagai penggiat tradisi seni gamelan, yang membuat nama sekolah Santa Maria melambung. Tak hanya dikenal lewat prestasi akademis, namun juga kesenian. 

Pambuko pula yang mampu menguatkan kekompakan para siswa Radar 49. Sehingga mereka yang telah menjadi alumni pun, masih kerap turut bergabung dan bermain gamelan. Solidaritas yang sangat terjaga hingga kini. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: