Koko Indonesia Alfincent Aprilino Turunkan Berat Badan 25 Kg dalam 2,5 Bulan

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Alfincent Aprilino terpilih sebagai Koko Indonesia 2022 pada Jumat (11/11) lalu di Nafiri Baywalk Mall, Pluit Jakarta. Ia mengemban tugas bersama Cici Nathania (DKi Jakarta) sebagai duta budaya Tiongkok. Bagi Alfincent capaian ini memiliki makna tersendiri.

Ia sempat diremehkan saat mengikuti pemilihan Koko Cici Yogyakarta 2020 lalu karena berat badannya berlebih. Saat itu Alficent memiliki berat badan 93 kg. “Dianggap overweight dan tidak layak untuk acara ini yang bisa dibilang ini seperti beauty pageant,” kata pemuda berusia 22 tahun itu.

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu bertekad menunjukkan kepada orang-orang bahwa apa pun bisa dilakukan. “Ingin mengajak orang untuk stop body shaming dan bersyukur diberikan kesempatan untuk memegang gelar Koko Jogja waktu itu,” lanjut Alfincent.

Setelah terpilih pun perjuangan Alfincent tidak berhenti. Ia mendapat hate speech di media sosialnya. Itu membuat Alfincent merasa sedih dan kecewa bahwa setelah berhasil memenangkan Koko Cici Jogja tidak membuktikan apapun.

Akhirnya Alficent mulai menurunkan berat badannya. Selama 2,5 bulan ia memangkas 25 kg. Saat ini Alfincent memiliki berat badan 68 kg. “Apapun yang saya lakukan itu adalah hak saya pribadi. Dengan hasil ini saya ingin mengajak ke orang untuk stop body shaming. Kita harus percaya pada diri sendiri dan apapun yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan,” ungkap Alfincent.

Baginya mengikuti ajang Koko Cici Indonesia ini bukan sekadar penampilan fisik semata. “Untuk mengikuti ajang ini yang utama itu adalah kualitas dari dalam diri seseorang dan bagaimana mereka bisa berkontribusi ke masayakarat,” kata pria kelahiran 30 April 2000 itu.

Dalam malam final itu Alfincent menjalani sesi tanya jawab dengan lancar. Ia mendapat pertanyaan tentang peran yang bisa ia lakukan sebagai generasi milenial untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Dalam jawabannya Alfincent mengajak generasi muda untuk bijak dalam bermedia sosial dan mendorongi literasi digital yang baik agar efek negatif sosial media bisa dikurangi. (Ragil Putri Irmalia)

 

 

 

Sumber: