Semangat Lansia Ngagel Kumpulkan Limbah Anorganik

Semangat Lansia Ngagel Kumpulkan Limbah Anorganik

SENYUM Diah (kiri) dan Sukma, warga Ngagel Mulyo setelah memilah sampah.-Victoria Angelina untuk Harian Disway-

SAMPAH memang masih menjadi problem di perkotaan besar. Timbunan sampah, terutama dari aktivitas domestik, seperti tak pernah berhenti. Karena itu, butuh kesadaran warga untuk mengurangi sampah tersebut dari asalnya. Atau memilah sampah agar pemanfaatan dan pengolahannya bisa kembali dimaksimalkan.

 

Jurus klasik itulah diterapkan oleh warga di Ngagel Mulyo RT 16/RW 04 Surabaya. Yang mengagumkan, salah satu yang memandegani kegiatan tersebut adalah para lansia. Usia mereka 60-80 tahun. Tidak ada kata menyerah pada diri mereka ketika mengumpulkan limbah anorganik.

 

Sejak awal tahun, RT/RW tersebut memang menggeluti kegiatan tersebut. Mereka bahkan menjadi peserta kompetisi Surabaya Smart City (SSC) 2022 pada pertengahan tahun. Itu diceritakan oleh Sri Yuliastusi, ketua RT.

 

’’Kami ikut lomba pada Agustus dan masuk 500 besar,’’ ungkap perempuan 70 tahun itu.

 

Perempuan yang akrab dipanggil Tutut itu kaget dengan pencapaian kampungnya. Maka, sejak saat itu, di sana dibentuk Bank Sampah Unit yang diberi nama Jaya Makmur.

 

Spirit tersebut klop dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 yang digelar di tempat tersebut. Dan KKN itu terbilang istimewa. Terselenggara secara langsung dalam format kelompok. Sebab, selama dua tahun sebelumnya, KKN selalu dilakukan secara individu dengan racikan kegiatan paduan luring dan daring.

 

KKN itu juga menjadi rangkaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya. Mereka bekerja sama dengan Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS). Salah satu dosen pembimbing KKN itu adalah Noorshanti Sumarah yang memang dikenal punya sepak terjang lama di bidang sosial, termasuk pada pengolahan sampah dan pelestarian lingkungan.

 

Kegiatan KKN itu berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Inti kegiatannya adalah mencari dua puluh nasabah bank sampah yang masuk kriteria. Yakni, masuk dalam lingkup perumahan (RT/RW), warung atau coffee shop, serta mampu mengumpulkan limbah anorganik di lokasi tersebut.

 

Spirit tersebut terbukti membuat warga Ngagel makin bersemangat. Mereka memilah berbagai jenis sampah secara tekun, berbarengan dengan KKN yang dimulai pada 9 Oktober 2022 tersebut. ’’Saya masih ingat cara memilah sampah karena pernah diajari sebelum mengikuti lomba SSC,’’ kata Diah, 55, salah seorang warga.


PEMILAHAN SAMPAH oleh penulis di Ngagel Mulyo.-Victoria Angelina untuk Harian Disway- 

Tutut pun senang dengan kehadiran para mahasiswa itu. Mereka bisa menghidupkan kembali semangat warga. ’’Kami rata-rata lansia. Meskipun kami hanya di rumah, tetapi ada aktivitas lain yang bisa kami jalankan,’’ ucap Tutut.

 

Melalui program kerja tersebut dia mengaku bahwa lingkungan sekitar menjadi lebih bersih. Lebih nyaman. Lebih bagus dipandang.

 

’’Jujur, kami terkendala akomodasi untuk pengumpulan sampah ke bank induk. Kalau ada KKN seperti ini, rasanya kami terbantu,’’ kata Tutut. (Victoria Angelina C.P.)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: