Analisis Ringan Piala Dunia 2022: Qatar dan Saudi Bikin Negara Barat Ngaplo
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
QATAR dan Arab Saudi sukses membuat negara-negara Barat ngaplo. ngaplo adalah kosakata gaul khas Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang artinya seperti kaget atau tercengang. Bisa juga, ngaplo berarti tidak percaya dengan apa yang disaksikan tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Nah, baru hari kedua, FIFA World Cup 2022 Qatar, negara-negara Barat itu pun ngaplo.
Sejak awal terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar tak pernah lepas dari berbagai black campaign. Mulai gosip bahwa kemenangannya terpilih sebagai tuan rumah karena suap, suhu udara yang sangat panas sehingga tidak favorable sebagai host pesta sepak bola terbesar di dunia tersebut, hingga terkait larangan bagi penonton untuk mengonsumsi minuman beralkohol selama Piala Dunia.
Berbagai isu tersebut terus digoreng bahkan sampai beberapa hari menjelang pembukaan Piala Dunia, Minggu (20/11).
Qatar tidak banyak merespons hal tersebut. Black campaign terkait suap tidak ditanggapi, tentang suhu udara terjawab dengan digesernya jadwal ke akhir November, dan soal minuman beralkohol, Qatar sesederhana bilang, ikuti dan hormati aturan di Qatar atau tidak perlu datang.
Terkait larangan minuman beralkohol di Qatar yang terus digoreng media-media Barat, Presiden FIFA Gianni Infantino dengan tegas membela Qatar.
”Kalau dalam sehari selama tiga jam Anda tidak minum bir, Anda akan tetap hidup,” ujar Infantino.
Hal kedua yang membuat negara-negara Barat ngaplo adalah saat pembukaan Piala Dunia 2022 yang cukup mewah dan meriah, tetapi tetap disajikan dengan sangat santun dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya di Qatar.
Qatar adalah negara Islam pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sejak event empat tahunan itu digelar kali pertama di Uruguay pada 1930. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dalam pembukaan Piala Dunia pastinya juga kali pertama. Tidak ada yang salah, justru luar biasa.
Apalagi, ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan adalah surah Al-Hujurat ayat 13. Artinya: ”Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.”
Di Piala Dunia ini, 32 negara akan berlaga dan bersaing untuk menjadi yang nomor satu sebagai negara kampiun sepak bola. Ratusan ribu fans dan penonton dari berbagai negara dengan berbagai agama dan suku bangsa berkumpul di negara kecil yang memiliki pendapatan per kapita per tahun USD 97.262 (berdasar paritas daya beli) atau sekitar Rp 127 juta per bulan.
Mereka berkumpul untuk saling mengenal dan menyaksikan pertandingan sepak bola yang menjunjung tinggi fair play.
Masih terkait upacara pembukaan Piala Dunia, yang juga mengguncang Barat adalah kehadiran Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman Al Saud (MBS) di Qatar. Salman duduk di dua kursi di sebelah kiri Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Barat mungkin tidak happy saat menyaksikan negara-negara di Teluk rukun dan dipersatukan oleh Qatar. Tepat setahun sepuluh bulan menjelang Piala Dunia 2022, tepatnya 4 Januari 2021, hubungan diplomatik Qatar dengan Arab Saudi dan tiga negara Teluk lainnya (Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir) dibuka kembali.
Sebelumnya, selama tiga tahun, Qatar diblokade empat negara tetangganya tersebut dengan dalih mendukung dan membiayai kegiatan terorisme. Sebuah tuduhan yang tidak terbukti hingga hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: