Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Ibu, Anakmu Sudah Pulang (84)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung:  Ibu, Anakmu Sudah Pulang (84)

Jean Luc menangis di depan makam ibundanya di Bogor.-Dok Jean-Luc-

Jean-Luc Oudkerk Pool benar-benar terhubung dengan akarnya pekan lalu. Ia mengunjungi makam sang ibu, Rabu 16 November 2022. Hampir semua keluarga besar mengantarnya. Reuni besar-besaran terjadi demi menyambut kedatangan saudara yang hilang selama 40 tahun.

WHERE are you? I’m in Bandung now (Kamu di mana? Sekarang aku di Bandung,Red),” tulis Jean-Luc melalui pesan WhatsApp, Jumat, 18 November 2022. Saya masih liputan di Taiwan. Baru pulang besoknya.

Jean berjanji memberi kabar sebelum kami berpisah di Surabaya, Jumat 11 November 2022. Hari itu ia pergi ke barat bersama Mat Jabanind alias Edi, pengusaha travel yang mahir berbahasa Inggris dan Belanda.

Rupanya dua pekan setelah pertemuan di Surabaya, Jean sudah menyelesaikan misi besarnya: mengunjungi kakak di Bandung dan nyekar makam ibunya di Bogor.

Saya tanyakan kabar Jean. Ia tak baik-baik saja. “I am exhausted, but okay, thanks. Yesterday, I visited my mothers grave in Bogor. How are you? (Aku kelelahan, tetapi baik-baik saja, terima kasih. Kemarin, aku mengunjungi makam ibuku di Bogor. Bagaimana kabarmu?)” Jean bertanya balik.


TANGISAH PECAH ketika Jean-Luc nyekar ke makam sang ibundanya di Bogor. Salah satu kakak perempuan duduk mendampinginya.-Dok Jean-Luc-

Tak ada yang perlu dikhawatirkan di Taiwan. Semua berjalan sangat lancar. Sebenarnya wawancara lanjutan dengan Jean bisa dilakukan hari itu. Namun ada baiknya tak terlalu banyak bertanya. Jean perlu waktu untuk menenangkan diri. 

Kami kembali ngobrol kemarin, Senin 21 November 2022 lewat telepon. Jean masih di Bandung. Ia tinggal di hotel sendirian. 

Sang kakak perempuan sebenarnya sudah menawarkan diri agar Jean tinggal di rumahnyi.  Namun Jean memutuskan untuk tidur di hotel. “I need time to be alone (Aku perlu waktu untuk menyendiri,Red),” kata Jean kemarin.

Setelah dari Surabaya, Jean ke Jogja untuk menyusul kakak lainnya Yanto dan Wiwik. Mereka sudah bertemu awal November lalu. Jean mengajak mereka berdua  ke Bandung dan Bogor untuk reuni keluarga. Empat kayak beradik berkumpul di sana untuk kali pertama.

Hanya kurang satu orang. Jean masih punya kakak yang tinggal di Papua. Jean sudah menghubunginya lewat WhatsApp. Mereka belum bisa bertemu karena jarak yang sangat jauh. Tak masalah. Pertemuan dengannya bisa dilakukan lain waktu.

Hari Selasa Jean sampai di Bandung. Rabu baru nyekar ke makam sang ibunda: Rohani. 

Rohani tidak dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU). Keluarga besarnya punya tanah makam keluarga di Bogor. Rohani, dimakamkan di dekat makam nenek Jean.

Makam Rohani dikeramik hitam. Lokasinya dekat dengan rumah keluarga besar mereka. Terdapat makam lainnya yang hanya diberi kotak pembatas dari plesteran semen.

Jean berkumpul dengan kakak dan keponakannya setelah 40 tahun terpisah. Mereka mengunjungi 

Jean langsung lemas. Kakinya lunglai terduduk di sana. Air matanya mengalir deras. Emosinya pecah. Sang kakak mencoba menenangkannya. 


KELUARGA BESAR Jean-Luc sudah ditemukan, Mereka berasal dari Bandung dan Jogjakarta. Jean hanya belum bertemu kakaknya yang tinggal di Papua.-Dok Jean-Luc-

Mother, your son is home (Ibu, anakmu sudah pulang,Red),” ucap Jean menirukan ucapan kakaknya saat di makam. 

Jean memegangi nisan makam Rohani. Hanya itulah yang bisa dilakukannya. Sang ibu meninggal pada 2016. Sudah enam tahun lalu.

Di tahun itu Jean masih belum punya keinginan untuk mencari orang tua kandung. Keputusan untuk mencari orang tua baru muncul tiga tahun lalu saat Menno Oudkerk Pool, sang ayah angkat meninggal.

Dan baru setahun terakhir Jean benar-benar mengumpulkan niat untuk benar-benar mencari. Keluarga besarnya ditemukan dalam waktu empat hari. Terbilang cepat jika dibandingkan anak adopsi lain yang bisa mencari hingga puluhan tahun.

Bagaimana perasaan Jean saat pertama kali menyentuh makan sang ibu? “I felt sad and angry (Aku merasa sedih dan marah,Red),” ujarnya. Marah ke siapa? Yang jelas bukan ke ibunya. (Salman Muhiddin)

Mengapa Jean Marah? BACA BESOK!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: