Subsidi untuk Kendaraan Listrik Baru dan Konversi

Subsidi untuk Kendaraan Listrik Baru dan Konversi

Konvoi kendaraan listrik di jalanan Jakarta.-Kementerian ESDM -

SURABAYA, HARIAN DISWAY- PERCEPATAN kendaraan listrik di Indonesia terus digencarkan. Kali ini pemerintah berencana memberikan subsidi untuk setiap pembelian kendaraan listrik. Kebijakan tersebut bakal segera diterapkan tahun depan.

Nilai subsidinya dibedakan. Untuk setiap pembelian satu unit sepeda motor listrik baru, subsidi mencapai Rp 8 juta. Untuk program konversi dari motor BBM ke listrik, insentifnya Rp 5 juta.

Tentu saja nilai subsidi lebih besar ditujukan ke mobil listrik. Pembelian mobil listrik full listrik bisa mendapat subsidi hingga Rp 80 juta. Lalu, mobil listrik berbasis hybrid hanya Rp 40 juta.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, subsidi itu memang untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat. Sebagai iming-iming. Tentu saja itu berujung pada ambisi pemerintah pada 2060. Yakni, bebas dari emisi karbon.

Yang kedua, masifnya penggunaan mobil listrik akan sangat menguntungkan bagi sektor industri. Mengingat, Indonesia adalah satu-satunya negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia. ”Yang tak lain bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku utama baterai,” ujarnya saat konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 15 Desember 2022.

Keuntungan lain juga akan menyusul. Usaha-usaha otomotif berbasis listrik akan mulai tumbuh. Itu bisa membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru menginginkan agar pemberian insentif yang besar itu tak hanya untuk kendaraan listrik baru. Tetapi, juga kendaraan berbasis BBM yang dikonversi ke listrik. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif tengah memprioritaskan agar program konversi tersebut menerima subsidi yang lebih banyak. Bahkan, harus melebihi dari pembelian kendaraan listrik baru. Yakni, agar lebih banyak menarik minat masyarakat.

Usul itu bakal digodok kembali dengan beberapa lintas kementerian. Sebab, itu akan memberikan dampak ganda yang bagus. Terutama bisa mengurangi populasi kendaraan berbasis BBM.

Sasaran utamanya tentu masyarakat kelas menengah ke bawah. Yang mengandalkan motor bekas untuk mobilitas sehari-hari. ”Karena kalau yang (beli) baru kan punya duit. Dan yang terpenting, efeknya bisa mengurangi pemakaian BBM dan penurunan emisi. Kalau subsidi untuk motor baru semua, kan gak turun-turun,” ungkapnya. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: