Wisata Belanja Malam Pasar Bong dan Kya-Kya Belum Maksimal
Pekerja bongkar muat menarik tumpukan karung yang berisi busana muslim di Pasar Bong Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/1/2023)-Julian Romadhon-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pemkot Surabaya inginkan pengembangan sejumlah sektor wisata. Saling terkoneksi antara area satu dengan area lainnya. Pun bisa memberi ruang publik wahana wisata malam. Seperti, susur sungai Kalimas dan Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun.
Harapan itu terus diupayakan. Seperti yang sedang dikembangkan kali ini. Yakni, kehadiran wisata belanja malam Pasar Bong. Pasar ini akan mengiringi wisata malam kuliner Kya-Kya. Memang, lokasi Pasar Bong dan Kya-Kya berdekatan. Sangat memungkinkan dimaksimalkan untuk saling mendukung.
Sehingga, pemerintah mengharapkan di antara kedua wisata tersebut saling berkontribusi. Saling menarik minat para pengunjung sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi.
Sayangnya, pelaksanaan di lapangan yang semuda konsep itu. Banyak pedagang di Pasar Bong yang memilih tutup lebih awal. Tidak sampai malam dan mengiringi jam buka wisaya Kya-Kya. Bukan tak mau rejeki tp mereka sudah sibuk sejak pagi. Saat sore hari, mereka sudah cukup kelelahan. Mereka sudah banyak mengeluarkan tenaga. Sudah tak mampu lagi jika harus membuka toko dan melayani pembeli hingga malam hari.
Rata-rata mereka membuka toko sejak pagi. Sebagian di antaranya mulai pukul 08.00. Sebagian lagi mulai buka pukul 09.00 WIB. Setiap hari sepanjang minggu. Sore hari, mereka sudah mulai menutup tokonya. Antara pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Pengunjung mulai berdatangan di Kya-Kya Kembang Jepun, Sabtu, 7 Januari 2023.-Boy Slamet-
Salah seorang pedagang, Budianto Tejo mengatakan, tenaganya sudah tak mampu jika harus membuka toko sampai malam hari. Sebab, ia hanya dibantu sekitar tiga karyawan. Tak ada lagi yang menggantikan jaga toko.
"Jika sedang ramai pembeli, seharian sudah payah. Konsumen di sini minimal belanjanya satu kodi," ujar pemilik Toko Morojaya itu, Sabtu, 7 Desember 2022.
Apalagi jika akhir pekan, pelanggannya bisa lebih ramai dari biasanya. "Seringnya kami sore sudah tutup. Karena sudah tak kuat," imbuh dia.
Terlebih rata-rata para pedagang ini juga harus membantu pembeli membawa barang belanjaan hingga ke kendaraan mereka. Ruas jalan yang sempit membuat banyak kendaraan pembeli yang parkir cukup jauh dari lokassi pasar.
Siang kemarin, salah satu pasar yang terkenal dengan beragam produk oleh-oleh khas Arab itu, nampak ramai. Di sekitarnya dipenuhi kendaraan roda empat maupun roda dua. Para calon pembeli halu-lalang memenuhi area dalam pasar.
Pegawai-pegawai pertokoan yang berjajar rapi di sana itu tampak sibuk melayani pembeli. Karung dengan berbagai ukuran ditumpuk. Isinya adalah barang dagangan mereka. Itiu sudah disiapkan untuk diangkut ke mobil pembelinya.
Sebagian pegawai lainnya, khususnya kaum perempuan nampak saling tawar-menawar harga dengan para calon pembeli yang datang. Pun, tak jarang mereka harus naik turun tangga gudang. Mengambil barang sesuai yang dipesan pembelinya.
Memang, potensi wisata belanja malam di sana menarik. Berbagai produk buah tangan haji nyaris komplit. Hampir ada di setiap lapak. Mulai sajadah, mukena, karpet, produk aksesori maupun produk makanan. Seperti, air Zam-Zam, kismis, dan kacang arab.
Melihat peluang tersebut, Pemkot Surabaya berharap agar nuansa menarik pasar di Jalan Slompretan tersebut, bisa menjadi wahana wisata baru. Sekaligus, sebagai pendamping wisata kuliner malam di Kya-Kya. Oleh karena itu, pemerintah ingin Pasar Bong menjadi wisata belanja malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: