Surabaya Friendship Club Kopi Darat, Sharing Kelola Bisnis Keluarga

Surabaya Friendship Club Kopi Darat,  Sharing Kelola Bisnis Keluarga

SHARING IDE (dari kiri) Dendy Sean T (host), Ronny H. Mustamu, Ronald Walla, Andi Mattalitti, dan Onggono Adi.-FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pilih business atau family?  Direktur Utama PT Wismilak Inti Makmur Tbk Ronald Walla bisa menjawab dengan lugas: family business. Perusahaan Ronald adalah salah satu contoh bisnis keluarga yang sukses. Mampu berkesinambungan hingga 5 generasi. Tidak mudah untuk mempertahankan bisnis turun temurun tersebut. 

Ronald Walla berbagai pengalaman mengelola perusahaan warisan itu kepada anggota Surabaya Friendship Club di Resto Nine, Surabaya, Sabtu, 21 Januari 2023. Selain Ronald, acara yang dipandu Direktur MPM Honda Thong Dendy Sean T. itu juga menghadirkan narasumber lain, yakni Ketua Kadin Surabaya Andi Mattalitti, Direktur Quadrant Consulting 4 Family Businesses Ronny H. Mustamu, dan Direktur Oasisme Digital Onggono Adi. 

SFC adalah komunitas yang anggotanya rata-rata pengusaha, pimpinan perusahaan, dan aktivis. Secara rutin grup tersebut melakukan kopi darat untuk sharing pengalaman maupun kegiatan amal.  "Tema diskusi kami kali ini adalah Forward, Hybrid, and Collaboration," ujar Dendy. 

Ronny H. Mustamu memuji apa yang terjadi di Wismilak di bawah kepemimpinan Ronald. Biasanya, kata Ronny, family business, mulai runtuh pada generasi ketiga. Pertama karena sang kakek belum sempat menanamkan value kepada cucunya. "Sang cucu belum SMA, kakeknya keburu meninggal," ujar Ronny. "Atau saat sang cucu sudah lahir di istana. Tidak melihat bagaimana kakek atau orang tuanya struggle, berjuang menjadi sukses," lanjutnya. 


Anggota Surabaya Friendship Club.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Banyak sekali problem dalam family business. Mulai pembagian saham, pembagian jabatan, pengambilan keputusan, semuanya bisa sensitif, ketika sudah ke generasi ketiga dan seterusnya.  Butuh kedewasaan dan kerelaan dari masing-masing anggota keluarga. "Jangan memaksakan diri. Kalau anaknya tidak punya kapasitas di manajemen, ya ajari saja menjadi investor. Jangan dipaksakan menjadi direksi atau komisaris. Bisa merusak," kata Ronny. 

Sementara Andi Mattalitti mengajak anggota SFC memanfaatkan momentum Pemilu 2024 untuk memilih pemimpin yang baik. "Kita para pengusaha ini meskipun antipati terhadap politik, tetap butuh pemimpin yang kebijakannya baik kepada dunia usaha," kata putra Ketua DPD RI AA La Nyalla M. Mattalitti itu.  

Sedangkan Onggono Adi sebagai pemilik perusahaan advertising menyarankan kepada para pengusaha tidak mengurangi anggaran marketingnya pada 2023. Kebangkitan pasca Covid-19 harus dimanfaatkan untuk menambah revenue. "Belanja iklan tetap penting agar produk kita menjadi top of mind di masyarakat," katanya. (*)

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: