Sambikerep Maju jadi Peserta Proklim

 Sambikerep Maju jadi Peserta Proklim

Warga menyiapkan tandon air pemeliharaan IPAL di Kampung Sambikerep.-istimewa-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- PENILAIAN Program Kampung Iklim (Proklim) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2023 tengah bergulir. Ini menarik antusias di salah satu kampung Surabaya. Yakni, Kampung Sambikerep.

Kampung di kawasan Surabaya barat itu sebelumnya sudah pernah meraih predikat Utama pada 2021. Itu sebutan untuk predikat kedua, di bawah predikat Lestari: predikat tertinggi dalam penilaian tingkat nasional itu.

Sekarang mereka ikut lomba lagi. Mereka ingin meraih predikat tertinggi itu. Mereka menyiapkan inovasi-inovasi terbarunya. Beberapa inovasi baru sudah mulai digarap. Yaitu, pemeliharaan IPAL domestik dan pengolahan sampah dengan sistem komposter.

Hasil IPAL domestik ini digunakan untuk menyirami tanaman kelompok tani di kampung itu. Sumber airnya diperoleh dari memanen air hujan dan bekas air wudhu. "Kami tengah menyiapkan tandonnya," kata Wahyu Oktorianto, Penggiat Lingkungan RW 6, Kelurahan Sambikerep, Sabtu, 11 Februari 2023.

Sedangkan, sistem komposter yang tengah dikembangkan merupakan hasil adopsi dari sistem komposter yang ada di kampung Dampalit, Kota Malabon, Filipina. Mereka memanfaatkan bahan bekas seperti ban mobil, serbuk kayu, dan pipa ukuran minimal 2 dim sebagai sarana menimbun sampah jenis makanan untuk dijadikan pupuk.

Itulah inovasi baru mereka terkait sistem komposter. "Rencana itu, akan kami buat dengan didampingi oleh Komunitas Nol Sampah Surabaya. Kami tengah menyosialisasikan itu ke warga setempat," ujar Oki. 

Sejumlah kriteria lain juga tengah dipersiapkan Kampung Sambikerep bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya. Menjaring 10 kampung lain di Surabaya sebagai kampung binaan yang akan diambilkan dari 75 kampung terpilih hasil dari program Surabaya Smart City (SSC). "Ini kami masih dalam proses mapping," ujar Oki.

Segala persiapan itu telah dilakukannya sejak 2022. Menata diri. Dimulai dari kampungnya dulu. Mulai dari menggandeng kelompok pemuda seperti karang taruna, kelompok-kelompok pengolahan sampah di tingkat RT, kampung daur ulang, dan beberapa item kriteria predikat Lestari yang diharapkan.

"Nah persiapan dimulai dari kami dulu. Yang nantinya ditularkan kepada 10 kampung mitra yang terpilih itu. Kami optimis kami mampu," tandas Oki. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: