Alan So, Petani Milenial Gresik yang Kembangkan Sayurganik
Kanan Alfiansyah petani milenial bersama kawan-kawannya--
GRESIK, HARIAN DISWAY - Warga GRESIK, Alfiansyah atau yang biasa dipanggil Alan So mendirikan perkebunan sayur organik di rumahnya. Selain mengerjakan gerakan Kebun Lestari, pemuda asal Kecamatan Dukun, Kabupaten GRESIK itu juga membuat rumah pertanian organik, green house.
Usahanya itu diberi nama Sayorganik. Di situ Alan mengembangbiakkan sayur, buah, dan rempah organik.
Ia tidak sendirian, Alan mengajak pemuda Gresik yang menyukai dunia pertanian untuk sama-sama belajar. Sayorganik menyediakan sayuran dan buah organik untuk masyarakat wilayah Gresik, Surabaya, dan sekitarnya, dengan harga terjangkau.
“Tujuannya untuk mengenalkan pertanian organik yang menguntungkan. Lebih dari itu, kami juga ingin mendorong masyarakat sekitar bisa memanfaatkan lahan pertanian yang ada, juga pentingnya hidup sehat,” ungkap Alan.
BACA JUGA:UU KUHP Baru, Ferdy Sambo Bisa Bebas dari Hukuman Mati? Begini Klarifikasi Albert Aries
BACA JUGA:Link Beasiswa Mahasiswa KTP Surabaya, Ini Tanggal Pendaftaran dan Syaratnya!
Usahanya ini sudah dirintis sejak tahun 2019. Hingga kini ia sudah memiliki banyak pelanggan tetap. Uniknya, banyak pelanggan Sayorganik yang berasal dari ibu mengandung, menyusui hingga ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
“Setelah kutelusuri banyak ibu-ibu hamil dan menyusui yang membeli sayur di kami, kandungan sayur organik yang kaya protein dan mineral bisa mencegah stunting juga sebagai ASI booster. Ada pula beberapa pelanggan kami itu memiliki anak autis. Ternyata memang sayur organik baik untuk anak-anak autis,” papar putra daerah Gresik tersebut.
Green house milik Alan memproduksi semua bahan pertanian secara mandiri. Usahanya ini mampu meraup keuntungan paling banyak dalam sehari, Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. Tentunya pencapaian tersebut tidak terlepas dari usaha Alan yang pantang menyerah untuk melakukan inovasi.
BACA JUGA:Magnet Ketum PSSI Baru Erick Thohir, Membedah Data Perbincangan Warganet Sebulan Terakhir
BACA JUGA:Pak Lurah Ingin Khofifah
“Hama itu tentu suka sekali dengan tanaman non pestisida dan non pupuk kimia. Itu hambatan besar. Berbekal pengalaman dan ilmu, aku ya terus mencoba berbagai cara menangani masalah tersebut tentunya tetap dengan bahan alami, Alhamdulilahnya ter-atasi, ” ucapnya.
Petani milenial tersebut menganggap segala hal yang sudah ia capai sebenarnya hanya bonus.
“Tujuan utamaku ya tentunya membagi ilmu yang sudah aku dapat selama 4 tahun itu, toh manusia itu harus bisa memberikan manfaat untuk sekitarnya,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: