Makin Progresif, Arab Saudi Perbolehkan Pameran Seni Patung

Makin Progresif, Arab Saudi Perbolehkan Pameran Seni Patung

Pameran seni yang dihelat di pusat kota Riyadh-Fayez Nureldine-AFP

RIYADH, HARIAN DISWAY - Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menjabat sebagai pemimpin Arab Saudi secara de facto, citra kerajaan Islam tersebut semakin progresif. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan perizinan seniman pematung setelah sekian lama dilarang keras.

Bukan tanpa sebab, larangan pameran seni patung lantaran Saudi menganut ajaran Islam Sunni. Tak lepas pula dari paparan doktrin Wahhabi tradisional kerajaan, seperti yang diwartakan Al Arabiya.

Membuat maupun memajang patung dilarang dalam ajaran Islam lantaran berkaitan dengan dewa-dewa yang disembah orang Arab dahulu kala. Dulunya, patung dijadikan media atau sarana ibadah bagi orang Arab zaman dahulu. Sehingga, seni pahat dan patung dilarang karena dinilai menyembah selain Allah.

Namun, sejak dimpimpin secara de facto oleh MbS, Saudi mulai menunjukkan langkah progresif ke arah moderat dengan mengekang pengaruh Wahhabisme di masyarakat termasuk polisi moral. Tak hanya itu, perempuan di Saudi juga tidak lagi banyak dibatasi seperti beberapa dekade lalu.

BACA JUGA:Ujaran Bernada Kebencian Israel Ditegur Jubir Menlu AS: Itu Menjijikkan!

BACA JUGA:Percuma Swedia Memohon ke Turkiye untuk Masuk NATO, Selama Mengizinkan Pembakaran Al Quran

Dengan adanya perbolehan pameran seni patung, membuka lapangan bagi para seniman di Saudi untuk berani unjuk gigi memamerkan karya seni patung mereka seiring dengan larangan yang dilonggarkan pemerintah.

Awatif Al Keneibit, salah satu dari sekian banyak seniman asal Saudi mengaku tidak menyangka karya seni patungnya bisa dipajang di sebuah galeri bergengsi di Riyadh.

Sebelumnya, para seniman patung termasuk Keneibit menghelat pameran seni di sebuah ruang bawah tanah. Kini, mereka tak perlu lagi bermain kucing-kucingan. Hasil karya seni mereka bisa dipajang di Olaya, pusat kota Riyadh.

"Orang-orang sering berkata kepada saya, tak mungkin memajang patung karena itu dilarang dalam Islam. Tetapi patung-patung saya berada di pusat kota Riyadh sekarang," tukas Keneibit.

Dalam pameran itu, Keneibit memajang sejumlah patung wajah yang mengenakan kacamata hingga figur-figur wanita Arab Saudi.

Keneibit menilai langkah MbS dengan memperbolehkan seniman tampil di ruang publik ini merupakan langkah progresif menuju arah yang lebih baik.

Ia juga berharap, Saudi akan jauh lebih adil bagi seluruh warganya tak peduli dari kalangan mana saja.

"Bagi saya, itu (larangan dan perizinan pameran seni) adalah dua guncangan. Kami adalah generasi yang sudah melalui banyak perubahan. Dari larangan total hingga perizinan total," tambah Keneibit. (Radinka Daynara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: