Teguhkan Iman sebelum Sekte Sesat Menyerang
Poster film In the Name of God: A Holy Betrayal-Netflix-
Jika membahas tentang agama memang sensitif rasanya. Perihal itu cukup hati-hati jika ingin membahas polemik yang ada di dalamnya. Sesuai dengan aturan dari enam agama yang diakui di Indonesia, mengajarkan untuk memandang lurus ke depan menyembah Tuhan Maha Esa. Namun, dari adanya enam agama sah di Indonesia ini masih saja ada aliran yang menyimpang dari ajaran agama.
Seperti sekte sesat contohnya. Menurut Oxford English Dictionary sekte sesat atau ajaran sesat merupakan pandangan atau doktrin teologis keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan keyakinan, atau sistem keagamaan mana pun. Satu bulan terakhir ini dunia maya dihebohkan dengan Netflix yang menghadirkan film dokumenter membahas terkait sekte sesat di Korea Selatan, berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal.
Khusus penggemar K-Drama pasti tidak akan melewatkan film ini. Menceritakan secara garis besar empat sekte dengan pendirinya yang cukup berpengaruh di sana. Paling tersorot di film itu adalah sekte sesat JMS yang didirikan pada 1980 oleh Jung Myeong Seok, ia mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan, berkedok mengajarkan dalil-dalil agama padahal ia ingin melecehkan pengikutnya.
Para pemuda-pemudi turut serta dalam ajaran JMS ini, banyak korban yang mengaku dilecehkan. Jika tidak mau mengikuti ajaran dari JMS ini akan diancam sebagai pendosa dan masuk neraka. Bahkan pengikutnya tidak akan diberi julukan sebagai permaisuri Tuhan, begitu kejamnya kasus ini.
Sebagai seorang K-Popers memandang negara Korea Selatan adalah suatu negara yang melahirkan idol tampan, cantik, kurus, dan bertalenta. Dimulai dari kesuksesan K-Pop menjadikan pandangan Korea Selatan adalah negara impian dan paling sempurna untuk ditinggali.
Siapa sangka jika negara ini memiliki sisi gelap seperti maraknya sekte sesat. Karena penduduknya banyak tidak memiliki kepercayaan dan tidak percaya akan adanya Tuhan, apalagi penduduk Korea Selatan bukan makhluk yang individualis sehingga semakin mudah untuk dicuci otaknya.
Jika kita melihat fenomena sekte sesat, di negara Indonesia pun juga memiliki fenomena semacam ini, ada pula sekte sesat di Indonesia; Kerajaan Lia Eden, Children of God, Satrio Piningit Weteng Buwono, Kerajaan Ubur-Ubur, Gerakan Fajar Nusantara. Semua ajaran ini sangat menyimpang dari ajaran agama yang sah dan rata-rata mengaku bahwa dirinya adalah seorang Tuhan yang mendapat wahyu dari malaikat.
Seorang komedian bernama Mongol Stres merupakan mantan pengikut gereja setan, ia pernah mengatakan melalui podcastnya bersama para Youtubers, membahas hal yang sama yakni ajaran sesat memang paling diminati oleh pemuda-pemudi yang tersesat.
Dari hal ini membuktikan bahwa pemuda-pemudi zaman sekarang sangat mudah terpapar dengan bujukan duniawi. Di Indonesia, akibat perkembangan teknologi yang kian merambat cepat menguasai kebudayaan dapat berdampak pada sistem sosial kebudayaan masyarakatnya.
Pengakuan Mongol Stres mengenai sekte sesat di podcastnya dengan salah satu Youtubers-Hasil screenshot-Youtube Narasi Misteri
Pemuda-pemudi di zaman sekarang tidak lekang dari huru-hara duniawi dan tidak mau kalah untuk selalu merasakan bagaimana kenikmatan duniawi tanpa memikirkan masa depannya di akhirat. Bahkan pemuda-pemudi zaman sekarang berlomba-lomba untuk membuktikan bahwa dirinya hebat dan tidak ingin kalah dengan lainnya.
Sehingga sangat mudah untuk dicuci otaknya dan masuk ke ajaran sekte sesat untuk meraih tujuannya. Tujuan yang dimaksud akan hal ini adalah memburu kesenangan duniawi saja, seperti dimudahkan untuk kuliah dan mempercepat skripsian dengan cara yang salah, dapat merasakan bergonta-ganti pasangan, mudah mendapatkan iPhone 13, ingin kaya tapi tidak mau kerja, dan banyak sekali keinginan duniawi yang ingin dikejar secara instan jika dapat masuk ke dalam ajaran sekte sesat.
Pemuda-pemudi malas untuk beribadah adalah contoh memiliki iman yang lemah, inilah yang diincar oleh aliran sesat. Memilih pergaulan yang baik adalah solusinya, memiliki pemikiran untuk terbuka kepada Tuhan adalah solusinya. Mengapa memburu duniawi yang hanya sesaat daripada tinggal di akhirat untuk selamanya. Begitu berdosanya meninggalkan ibadah apalagi menyekutukan Tuhan.
Untuk saat ini iman memang perlu ditata dan diperbaiki di zaman yang tidak lagi lama menetap. Selalu mengingat bahwa Tuhan Maha Esa selalu ada bersama hamba-Nya, selalu menolong yang kesusahan dan selalu memberikan kebahagiaan yang setimpal.
Maka dari itu, tidak ada habisnya jika memburu kesenangan duniawi saja, semua itu hanyalah godaan setan yang akan menyesatkan manusia. Aliran sesat adalah salah satu contoh perbuatan setan yang nyata, lalu mengapa manusia masih mengikutinya? Hanya orang-orang lemah iman yang mudah digoda. Jika bukan Tuhan yang menyelematkan siapa lagi?
Tidak ada salahnya untuk kembali ke pelukan Tuhan sebelum terlambat, khususnya pemuda-pemudi tersesat dan haus akan validasi dunia. Semua bisa didapatkan dengan kerja keras dan selalu beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Yulita Intania Putri Herawati, Disway Internship Program Batch 3, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)
Yulita Intania Putri Herawati. -istimewa-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: