13 Merek Motor Listrik yang Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Prioritas untuk Pelaku UMKM
Presiden Joko Widodo menjajal sepeda motor Gesits di Istana Merdeka.-Dokumentasi Gesits-
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Subsidi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) resmi diluncurkan. Ternyata, jumlah merek motor listrik yang menjadi sasaran bertambah. Dari yang direncanakan empat merek dari tiga produsen kini menjadi 13 merek dari delapan produsen.
Awalnya hanya Gesits G1 A/T, Volta 401, dan Selis E-Max serta Selis Agats. Kemudian bertambah sembilan merek lain. Yaitu empat merek dari United: United T1800 A/T, United TX3000 A/T, United TX1800 A/T. Dua merek dari Smoot: elektrik Tempur dan Zuzu. Dua merek lagi dari Rakata: X5 dan S9. Sisanya Viar New Q1 dan Polytron PEV 30 M1 A/T.
Nilai subsidinya sesuai rencana awal. Yakni sebesar Rp 7 juta untuk setiap unit. Penambahan jumlah merek yang disubsidi itu tentu punya alasan. Bahwa delapan produsen memenuhi syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.
Sejauh ini, yang termahal adalah United TX 3000 yang dibanderol Rp 49,9 juta. Sedangkan yang paling terjangkau adalah Selis Agats yang seharga Rp 14,999 juta. Harga resmi itu belum disubsidi.
BACA JUGA : Subsidi Mobil Listrik Hingga Rp 80 Juta, Sementara Khusus Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5
BACA JUGA : Beli Sepeda Motor Listrik Dapat Insentif Rp 7 Juta dari Pemerintah, Berlaku 20 Maret 2023
Sementara untuk merek mobil tidak ada penambahan. Tetap Wuling dan Hyundai. Sejauh ini, dua produsen itu cuma punya satu jenis mobil listrik. Masing-masing Airev dan Ioniq 5.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, jumlah kuota yang disubsidi pun masih sama. Sebanyak 250 ribu unit untuk motor listrik dan 35.900 unit untuk mobil listrik. Tetapi, subsidi mobil listrik berlaku efektif per 1 April nanti.
Luhut menegaskan subsidi motor listrik diprioritaskan kepada para pengusaha kecil dan menengah (UMKM). Hal ini supaya pengguna motor listrik bisa mendorong produktivitas dan efisiensi pelaku UMKM. "Sehingga, program ini tidak hanya didorong oleh peningkatan efisiensi energi, tetapi juga peningkatan ekonomi," katanya dikutip laman resmi maritim.go.id, Kamis, 23 Maret 2023.
Menurutnya, salah satu alasan pengembangan ekosistem KBLBB lantaran sektor ini sangat strategis untuk pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga diyakini mampu menarik produsen kendaraan listrik masuk ke Indonesia. "Kita optimistis banyak produsen akan mendirikan pabrik di Indonesia," terangnya.
Program subsidi KBLBB akan dilangsungkan secara bertahap. Dalam prosesnya, pemerintah bekerja sama dengan berbagai produsen-produsen KBLBB di dalam negeri. Terutama untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Jajaran motor listrik Gesits yang siap mengaspal-Dokumentasi Gesits-
Seperti diketahui, penggunaan KBLBB diprediksi bisa menghemat Rp 2,77 juta per tahun bagi para penggunanya. Sedangkan pemerintah dapat menghemat Rp 32,7 miliar per tahun. Sekaligus memungkinkan penurunan 0,03 juta ton efek gas rumah kaca.
Dampak lainnya, program itu mampu meningkatkan kemandirian energi Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan konsumsi BBM cukup tinggi.
Direktur PT ITS Tekno Sains Ketut Gunarta menyambut baik kebijakan subsidi KBLBB. Apalagi Gesits buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya bersama PT WIKA Industri Manufaktur itu menjadi salah satu sasaran subsidi. Selama ini, kata Ketut, penjualan unit Gesits paling banyak didominasi oleh institusi dan industri.
"Pembelian warga masih jarang. Biasanya kami lebih banyak menerima pesanan untuk industri," ujarnya saat dihubungi kemarin, Kamis, 23 Maret 2023. Sejak diluncurkan pada 2018 silam, sudah ribuan unit yang terjual. Bahkan sudah diekspor ke beberapa negara.
Ia pun berharap subsidi KBLBB tersebut memberi dampak yang signifikan. Agar motor listrik karya anak bangsa bisa dinikmati oleh masyarakat sendiri. TKDN Gesits mencapai 46,3 persen. Tahun depan, Gesits akan meluncurkan model terbaru. "Tunggu saja ya. Biar jadi kejutan," tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: