Belajar dari Dua Penjahat di Samping Yesus Disalib

Belajar dari Dua Penjahat di Samping Yesus Disalib

KENANG: Jamaat Gereja Mawar Sharon (GMS) dalam ibadah paskah 9 April 2023 -Foto : Erni Prasetyo/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY-Jemaat Gereja Mawar Sharon (GMS) Surabaya Barat, sejak pukul 12.00 sudah memenuhi ruang ibadah. Padahal, ibadah ke tiga hari itu, Minggu, 9 April 2023, baru akan dimulai pukul 13.00. Ibadah kali ini, sangat spesial bagi mereka.

Ini menjadi momen mereka mengenang kebangkitan Yesus dalam perayaan paskah

Ibadah paskah di gereja yang berada di Mal Pakuwon Trade Center (PTC) ini, secara kasat mata tidak ada yang yang berbeda dengan ibadah minggu sebelumnya.

BACA JUGA:Chaos Israel, Pemerintahan Benjamin Netanyahu Terancam

BACA JUGA:Serangan Balik Anas Urbaningrum

Sebab, ibadah tetap dilaksanakan lima kali dalam sehari. Dekorasi dalam ruang ibadah pun tidak ada yang berlebihan atau berbeda. Hanya terdapat kain putih yang terpasang di atas panggung. Sepanjang ibadah paskah itu, ibadah dipimpin oleh pastor Judy Koesmanto. 

Berbagai tema dibawakan setiap kali ibadah. Mulai ibadah pertama membahas mengenai Herodes, lalu Simon dari Kirene, penjahat di sebelah Yesus ketika disalib, Thomas dan Mefibozet. Secara detail, setiap ibadah, semua tema itu dijelaskan oleh pastor Judy.

BACA JUGA:Paus Sehat, Pimpin Langsung Pekan Paskah

BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (65): Warung Pelestari Akar Budaya Peranakan

Misalnya saja, saat ibadah ketiga. Ia menjelaskan diskusi antara dua penjahat dengan Yesus. Komunikasi yang dilakukan ketika ketiganya menjalankan hukuman yang sama. Pembicaraan itu, dicatatkan dalam Lukas 23:39-43.

“Salah satu penjahat itu mengolok-olok Yesus. Sementara, seorang lainnya malah mengatakan: Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama,” katanya saat membacakan kutipan ayat alkitab.

BACA JUGA:Ajak Mudik Lebaran Lebih Awal, KAI Daop 8 Surabaya Sebar Tiket Diskon Hingga 20 Persen

Dari tindakan itu, Judy mengungkapkan, salah satu penjahat yang ikut disalib dengan Yesus, terus berharap penuh dengan Tuhan. Karena, ketika manusia selalu berserah penuh kepada Tuhan, ada jamahan yang tidak terlihat mata. Seperti Tuhan menjamah hati dan pikiran manusia.

Dalam kisah tersebut, tiga poin utama yang menjadi pokok pembahasannya. Diantaranya: memiliki hati yang  lembut. Sehingga, mudah dijamah oleh Tuhan. Lalu, memilih selalu berada di pihak Tuhan. Karena, hidup tidak akan sia-sia. Terakhir, hidup dalam kasih karunia Tuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: