Pangdam V/Brawijaya Kisahkan Sikap Kepahlawan Bersahaja Sherpa Tenzing di Himalaya

Pangdam V/Brawijaya Kisahkan Sikap Kepahlawan Bersahaja Sherpa Tenzing di Himalaya

Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf duduk bersama dengan para veteran (baju doreng paling kanan) yang diundang ke makodam.-Penerangan Kodam V/Brawijaya-

Reporter itu tak puas dan bertanya lagi, "Mengapa anda melakukan itu? Ia menjawab bahwa itu adalah impian Hillary, bukan impiannya. Ia bilang impiannya adalah berhasil membantu dan mengantar Hillary meraih impiannya. Norgay tak mau jadi pahlawan. Ia memberikannya pada Hillary. Ia merayakan pula keberhasilan Hillary dengan bertepuk tangan.

"Di sini, saya bertepuk tangan untuk bapak dan ibu sekalian. Bila bicara beratnya perjuangan dari 1945, 1966, 1968 hingga 1975, bapak dan ibu adalah orang yang paling berhak disebut menjadi pahlawan. Tapi bukan itu sebutan yang dicari oleh bapak dan ibu sekalian. Saya salut dan bangga. Sebagai rasa bangga, kami mengundang bapak dan ibu sekalian, berkenalan dengan anak-anak bapak sekalian di Kodam V/Brawijaya," sebut Farid Makruf. 

Ia berharap setelah lebaran, ada waktu bagi mereka bertandang kembali. Ia ingin pada kesempatan itu, para veteran dapat bercerita bagaimana perjuangan mereka agar dapat menjadi pelajaran bagi penerusnya. 

"Kami juga memohon maaf bila apa yang kami berikan mungkin tak seperti yang diharapkan. Tapi yang ingin kami sampaikan bahwa anak-anak bapak dan ibu yang masih aktif menjadi tentara ingin terus bersilahturahmi dengan bapak ibu sekalian. Jadikanlah ini sebagai pengikat hati kita," demikian Pangdam V/Brawijaya mengakhiri sambutannya menjelang waktu berbuka puasa. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: