Umat Kristen Ortodoks Memasuki Masa Peringatan Pekan Suci

Umat Kristen Ortodoks Memasuki Masa Peringatan Pekan Suci

Jemaat Gereja Ortodoks mengikuti ibadah Minggu Palma Gereja Orthodox Rusia Santo Iona Manchuria Surabaya, Jawa Timur, Minggu (9/4/2023). -Julian Romadhon-Harian Disway

Saat gereja lain sedang merayakan Paskah, Gereja Ortodoks Rusia St. Iona Manchuria baru saja memulai pekan suci mereka. Jemaat Gereja yang terletak di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya ini  tampak sangat antusias dalam mempersiapkan sakramen ekaristi untuk minggu Palma

Pada tanggal 9 April 2023 atau 27 Maret 2023 menurut kalender Julian, setelah Sabtu Lazarus, jemaat Gereja Ortodoks  baru memulai rangkaian Pekan Suci.

Kalender Julian berbeda dengan kalender yang umum digunakan oleh masyarakat dunia, yaitu kalender Gregorian. Ada perbedaan selama tiga belas hari antara keduanya.

Jemaat di gereja ini sangat ramah dan menyambut tamu dengan hangat, baik perempuan maupun pria tersenyum dan menjelaskan rangkaian ritusnya. 

BACA JUGA:Libur Lebaran Dongkrak 350 Juta Trip Wisata, Jogja-Bali Masih Favorit

BACA JUGA:Vonis AG 3,5 Tahun Bui, Hidup Tak Lagi Sama

Berbeda dengan gereja-gereja lain yang gedungnya lengkap dengan kursi dan bangku, kapel gereja ini tidak begitu besar, tetapi bukan itu alasannya.

Gereja Ortodoks tidak ingin mempermudah ibadah dan takut filosofinya akan hilang. Oleh karena itu, ibadah dilakukan dengan cara yang sama seperti para jemaat generasi pertama yang hidup lebih dari 2 ribu tahun lalu. Semua jemaat berdiri selama ibadah berlangsung. Para perempuan diwajibkan untuk mengenakan penutup kepala atau tudung.

Sebelum memasuki ibadah, jemaat di gereja ini harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu. Pertama-tama, mereka melakukan pengakuan dosa secara terbuka dengan mencium alkitab dan salib. Hal ini berbeda dengan versi Katolik yang dilakukan secara tertutup.

Selanjutnya, mereka mencium ikon yang merupakan gambar kudus. Bagi umat Ortodoks, lukisan ini merupakan gambaran filosofis bahwa Firman bersama-sama dengan Allah akhirnya menjadi daging. Oleh karena itu, ikon harus dilukis dengan beberapa syarat dan tidak sembarangan.

BACA JUGA:Unjuk Kekuatan saat HUT ke-77, TNI-AU Kian Disegani

BACA JUGA:Satgas Mahfud MD-Sri Multyani Libatkan BIN, Bareskrim Polri, dan Jampidsus

Ibadah di gereja ini dibuka dengan nyanyian dan doa oleh para liturgis dan jemaat yang membuat suasana semakin khusyuk. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat-surat para Rasul.

Ibadah di Gereja Ortodoks Rusia St. Iona dari Manchuria terdiri dari beberapa rangkaian yang cukup panjang, seperti litani, doa syukur agung, dan pemberian komuni yang dipimpin oleh Romo Kirill. Litani adalah rentetan doa permohonan yang dilakukan secara bersahutan, mirip dengan Katolik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: