Brawijaya Awards, Babinsa Bojonegoro Kampanyekan Bank Sampah hingga Program Berbagi Listrik

Brawijaya Awards, Babinsa Bojonegoro Kampanyekan Bank Sampah hingga Program Berbagi Listrik

Sertu Lamsir saat memaparkan program pendampingannya di Puskodalops Kodim 0813/Bojonegoro, 2 Mei 2023.-Pace Morris/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Program Bintara Pembina Desa (Babinsa) selalu berhubungan dengan kepedulian. Seperti yang dilakukan oleh Babinsa di Kodim 0813/Bojonegoro. Kepedulian mereka menginspirasi masyarakat untuk menyelesaikan berbagai problem lingkungan.

Sertu Lamsir contohnya, babinsa Koramil 0813/02 Ngambon. Ia berhasil menyelesaikan permasalahan sampah dengan gerakan kolektif. Ia menceritakan, programnya sudah dilaksanakan sejak 2015 silam. Berawal dari keresahannya terhadap masalah sampah rumah tangga.

“Dari situ saya tergerak untuk membuat program. Saya memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait pemilahan sampah,” ungkapnya. Lamsir juga membuat Bank sampah di desa Mojodeso. Namanya Bank Sampah Payung Sejahtera. Rupanya apa yang diawali oleh Lamsir menular ke seluruh desa di Bojonegoro. Hingga Pemkab Bojonegonegoro mewajibkan bank sampah disetiap desa.

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Kediri Bikin Film hingga Gandeng Legenda Sepak Bola Sulis Budi

BACA JUGA:Brawijaya Awards: Babinsa Mojokerto Gandeng Pramuka hingga Pendampingan Cagar Budaya

Dari gagasan-gagasan yang inovatif itu, Lamsir meraih berbagai penghargaan. Antara lain, Tokoh Adipura 2016, Trofi Program Desa berseri Katagori Pratama Jatim, Trofi Gerbang Bojonegoro Bersinar Tahun 2017, dan masih banyak lagi.

Selain itu, Lamsir memiliki program yang berhubungan dengan ketahanan pangan. Ia mendirikan Klinik Pertanian. Misinya, mensejahterakan petani dengan biaya hemat dan produksi meningkat.


Proses penjurian Brawijaya Awards 2023, Selasa, 2 Mei 2023.-Pace Morris/Harian Disway-

“Saat itu terjadi permasalahan, produktivitas tanah di Bojonegoro menurun setiap tahun. Dari situlah kami mencari solusinya,” kata Lamsir kepada ketiga dewan juri.

Klinik pertaniannya menjadi tempat diskusi dari permasalahan-permasalahan pertanian. Para petani dibinanya, dalam hal penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Apa yang dilakukannya juga sudah menyebar keseluruh Bojonegoro. Bahkan luar bojonegoro.

Rekan Lamsi sesama babinsa dari desa lainnya pun demikian. Mereka berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Meski lewat cara yang berbeda. Seperti  Sertu Yazid Arafat yang mengajak masyarakat bertoleransi antar umat beragama, lewat kerja bhakti dan diskusi. Sertu Wahyu Yasin menyatukan kelompok pemuda dari berbagai perguruan silat, dengan kegiatan-kegiatan positif.

Demikian pula dengan Serda Joko Mulyono. Ide kreatifnya diturunkan kepada masyarakat. Ia menyulap limbah pohon pisang menjadi kerajinan tali tambang dan kotak tisu. Sertu Nur Suyanto memasang wifi di rumahnya untuk menarik anak-anak. “Karena ada wifi mereka main HP di depan rumah. Kemudian saya ajak latihan Al-Banjari (hadrah). Sekarang sudah ada satu tim hadrah,” ucapnya.

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Tuban Dekati Warga Lewat Agama dan Aksi Sosial

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Ponorogo Cegah Pernikahan Dini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: