Anak-anak dan Remaja pun Berpotensi Kena Stroke

Anak-anak dan Remaja pun Berpotensi Kena Stroke

Dr Valentinus Besin (kiri) dan Dr Cindy Sadikin (kanan) menyimak keadaan pasien-Julian Romadhon-

SURABAYA - HARIAN DISWAY - Penyakit stroke kini tak hanya menyerang usia dewasa saja. Remaja, bahkan anak-anak pun dapat terkena stroke. Dr Valentinus Besin, Sp.N, menyebut bahwa tren saat ini telah bergeser. "Akibat gaya hidup yang buruk, risiko vaskuler penyakit bawaan dan sebagainya, tidak dapat diprediksi lagi usia seseorang yang rentan terkena stroke," ungkapnya.

Bahkan, anak-anak pun dapat berpotensi terkena stroke. "Itu terjadi apabila terjadi faktor genetik atau kelainan pembuluh darah. Mereka yang berusia dini pun bisa terkena. Stroke itu penyakit yang kompleks. Maka perlu menjaga banyak hal," terangnya.

Menjaga pola makan dengan makan-makanan bergizi, giat berolahraga dan membiasakan diri untuk melakukan cek kesehatan. "Bila ditemukan, misalnya penyakit kencing manis, kolesterol, darah tinggi atau penyakit jantung, maka risiko terserang stroke lebih tinggi," ujar dokter 38 tahun itu.

Dengan melakukan cek kesehatan rutin, akan mengubah pola pikir seseorang untuk senantiasa berpola hidup baik. Menjaga tubuhnya agar tetap sehat. "Juga, hindari mager atau males gerak. Jangan suka mager. Kolesterolnya menumpuk, enggak pernah olahraga, pasti rentan terkena stroke," ujarnya.

Stroke dibagi menjadi dua jenis. Pertama, stroke sumbatan, atau terjadinya penyumbatan dalam pembuluh darah otak. "Sebanyak 70-80 persen kasus stroke adalah dalam masyarakat adalah penyumbatan pembuluh darah itu," ungkapnya. Kedua, stroke perdarahan. Yakni pecahnya pembuluh darah otak.

Bila terjadi stroke, maka hendaknya segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis. Di RS Premier, Surabaya, tim medis menggunakan prosedur yang cepat dan tepat. Pertama, adalah pemeriksaan fisik, untuk mengetahui gejala dan tanda stroke pada pasien. 

Langkah selanjutnya adalah imaging atau pencitraan otak menggunakan MRI 3 Tesla, fasilitas medis yang ada di RS Premier Surabaya, untuk menentukan jenis stroke. Ketiga, dari hasil dua langkah itu, tim medis akan memutuskan tindakan. "Apakah memenuhi syarat untuk penanganan trombolisis intravena, atau sekaligus dilanjutkan dengan mechanical trombektomi," terangnya.

Trombolisis intravena adalah jenis penanganan untuk mengencerkan darah beku yang menjadi penyumbat dalam pembuluh darah otak. Lazim dilakukan jika terjadi sumbatan terhadap jaringan pembuluh darah. 

Namun, bila yang tersumbat adalah pembuluh darah utama, maka akan dilakukan mechanical trombektomi. Yakni tindakan kateterisasi otak dengan menggunakan alat medis berukuran kecil untuk melihat pembuluh darah di otak. "Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan pembekuan pembuluh darah tersebut," terang alumni FK Unair itu.

Keputusan penanganan dapat dengan cepat dilakukan, karena adanya MRI 3 Tesla. Mesin medis canggih untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah otak. Untuk saat ini di Indonesia, alat itu adalah yang paling mutakhir. Maka, bila mengetahui kerabat atau seseorang terkena serangan stroke, membawanya ke RS Premier Surabaya, adalah pilihan tepat. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: