Geliat Bangun Kota Reog: Merdeka Belajar di Pendapa Agung (23)

Geliat Bangun Kota Reog: Merdeka Belajar di Pendapa Agung (23)

Generasi penerus kesenian Ponorogo Renandha Putra dan Adha Tebo berlatih di Pendapa Agung, 1 Mei 2023.-Boy Slamet/Harian Disway-

Acara itu juga menjadi simbol eksistensi seniman, setelah tiarap karena pandemi. “Wah, pas Covid-19 kemarin, enggak ada pertunjukkan sama sekali. Latihan juga vakum,” ujar remaja asal Kecamatan Sawoo itu.

Endin menghentikan kisahnya. Ia menuju ke arah panggung karena gerakan anak didiknya kurang luwes. Maklum, mereka belum setahun menekuni tari. “Sikil jejeg (Kaki tegak,Red). Tanganmu, kurang ngangkat,” ucapnya sambil membetulkan gerakan penari-penari pembawa panah emas.

Pelatih lainnya, Renandha Putra bergegas menuju pojok pendapa. Ia mengambil kendang dan membawanya ke depan penari. Selain pintar menari, ia juga menguasai berbagai macam alat musik khas Ponorogo. Tabuhan kendangnya membantu penari lebih kompak.

Kendang yang diambil bebas dimainkan. Pemkab Ponorogo mempersilahkan pegiat seni untuk memanfaatkan semua peralatan yang ada. Hanya alat di pojok timur yang tak boleh dipakai. Kata mereka, itu alat musik sakral yang sudah sangat tua.


Kegembiraan murid ekstrakurikuler tari SMAN 2 Ponorogo saat berlatih tari dan drama .-Boy Slamet/Harian Disway-

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 20.30. Latihan usai. Namun, beberapa penari masih meneruskan latihan. Tebo, seniman Urban Ganong mendampingi satu penari yang kurang puas dengan gerakannya. Ia meminta dilatih secara privat. “Bebas. Sampe dalu (Sampai malam,Red) enggak mungkin diusir. Pokoknya enggak mesum,” gurau Tebo yang memakai kaus tanpa lengan itu.

Mereka berlatih demi pagelaran yang akan ditampilkan di sekolah: SMAN 2 Ponorogo. “Yang ikut bebas ujian seni,” sahut Renandha. Ujian tulis tidak diperlukan lagi. Apresiasi atas karya mereka, menjunkukkan bahwa kesenian tak bisa dipelajari dari buku saja. 

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Cegah Bumi Ponorogo Tenggelam (18)

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Rencana Bentuk BUMD Pariwisata (17)

Itulah mengapa konsep Merdeka Belajar yang diwajibkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim berjalan tepat sasaran di Ponorogo. SD, SMP dan SMA/SMK punya ekstrakurikuler tari dan Reog Ponorogo. “Kadang tiap RT punya grup reog sendiri, kok,” tambah Renanda.


Pendapa Agung menjadi tempat Fawwav Endin Alfiansyah (depan) melatih siswa SMAN 2 Ponorogo.-Boy Slamet/Harian Disway-

Tiga pekan sebelumnya, tim penulis menemui Bupati Sugiri Sancoko di halaman belakang Pendapa Agung. Katanya, suasana pendapa memang selalu ramai setiap malam. Bahkan pemkab tak masalah jika mereka berlatih sampai dini hari. “Bebas. Mau salto-salto pun boleh di taman,” kata seniman reog yang kini jadi bupati itu.

Sugiri mengatakan, ruang publik kreatif sangat dibutuhkan setiap daerah. Kelak, saat Monumen Peradaban Reog Ponorogo sudah dibuka Oktober 2024, seniman tak hanya dapat ruang publik kreatif untuk latihan. Mereka juga diperkenankan tampil untuk menghibur wisatawan. (Salman Muhiddin)

Jaminan Kesehatan dan Pengembangan RSUD, baca besok…(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: